Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Seorang Petugas Stasiun Funabashi Hoten, yang Belajar Bahasa Inggris Khusus Untukku

2 September 2021   14:17 Diperbarui: 2 September 2021   14:44 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/Gaya Takeaki Suzuki, melayaniku dengan membawa mobile ramp, menunggu kereta berhenti

Dia tertawa sambil meletakkan telunjuknya untuk tidak berisik sambil tersenyum. Dia berkata2 belepotan dengan bahasa Inggris, dan aku sangat takjub melihatnya!

Dia belajar bahasa Inggris untuk bisa berkomunikasi denganku lebih baik .....

Hahahaha ..... dia tidak mengaku, ketika aku bertanya, "Mengapa belajar bahasa Inggris?"

Dia Cuma menjawab, "Supaya bisa berkomunikasi dengan baik untuk orang asing".

Bukan untukku, padahal di Funabashi Hoten aku yakin, tidak ada orang asing kecuali aku, hahahah ......

Terserahlah, tetapi aku senang ada seseorang warga Jepang yang mau berteman denganku, turis asing dengan kursi roda ajaib dan narsisnya tidak terhingga, hahahaha ......

Dokumentasi pribadi/Terakhir pada tahun 209, berfoto dengan Takeaki Suzuki
Dokumentasi pribadi/Terakhir pada tahun 209, berfoto dengan Takeaki Suzuki

Dan, ternyata beberapa kali Michelle info aku bahwa Suzuki berkali2 bertanya kepada Michelle, aku kapan ke Funabashi Hoten lagi? Karena dia tahu, bahwa Michelle adalah anakku yang tinggal 4 menit berjalan kaki dari Stasiun Funabashi Hoten.

Hahahaha ......

Saat2 terakhir sebelum aku pulang ke Indonesia dan aku sempat bertemu dengannya dadn dia melayaniku di stasiun, aku minta nomor telpnya untk bisa saling bertegur sapa jika aku di Jakarta.

Ternyata dia tidak mau memberi tahu, karena dilarang keras dalam peraturan. Ya sudah, aku tahu betapa disiplinnya Jepang dalam menataati aturan2nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun