Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju "Kota Ramah Disabilitas" dengan Desain Universal dan Ruang Inklusi Tanpa Diskriminasi

20 Agustus 2021   21:26 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:20 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sebenarnya, bagaimana kita bisa menganalisa untuk mendesain kota yang "ramah disabilitas?"

Lalu, sebenarnya juga kota "ramah disabilitas" itu, yang seperti apa?

Kota yang dapat dilalui dengan berjalan kaki sangat bagus untuk keluarga dan warga lanjut usia, tetapi kota ramah disabilitas sangat bagus untuk semua orang.

Area yang memiliki trotoar yang baik dengan akses kursi roda adalah kualitas penting. Namun, ada beberapa kualitas lagi yang membuat kota baik untuk penyandang cacat.

Cuaca perlu diwaspadai karena suhu ekstrim atau banyak hujan dan untuk Negara bersalju, dapat menjadi kendala utama bagi mereka yang mencoba berkeliling dengan kursi roda. Penting juga untuk mempertimbangkan kualitas udara,

Kota juga harus mempunyai semua fasilitas2 publik, dan aksesibilitas nya harus nyaman dengan berjalan kaki atau kursi roda, serta aksesibilitas dengan angkutan umumnya pun harus sesuai dengan standard2 disabilitas.

Ini juga merupakan nilai tambah, jika disabilitas di kota dengan cepat dapat menemukan pekerjaan dan mempertahankan pekerjaan itu juga.

Perkotaan yang memiliki bangunan modern juga lebih baik karena lebih mudah untuk meningkatkan bangunan baru untuk menyediakan akses bagi penyandang disabilitas.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun