Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Butuh Semangat, Kepedulian Besar dan Dana Lumayan untuk Rumah "Ramah Disabilitas"

17 Agustus 2021   18:53 Diperbarui: 17 Agustus 2021   18:59 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamar mandi di desain ramah disabilitas, tetapi disesuaikan dengan si empunya rumah. Apakah seperti di foto atas atau foto dibawahnya

By Christie Damayanti

Untuk membangun kehidupan "ramah disabilitas" di ruang private, apalagi di ruang public, memang tidak mudah.

Bukan saja desainnya yang harus terus dipelajari, tetapi biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit, untuk merenovasi, menambah2kan dan mengembangkannya.

Sumber daya yang erbatas untuk kepedulian, karena mendesain dengan kepedulian yang tinggi, tidak banyak warga kota yang mau terlibat.

Beberapa perubahan yang akan dibuat mungkin memerlukan sedikit investasi, sementara yang lain mungkin memerlukan sedikit lebih banyak perencanaan dan pengeluaran.

Bagaimanapun, perlu diingat adalah bahwa sedikit perhatian akan membantu dan akses yang lebih baik mudah dicapai ketika perspektif penyandang disabilitas dipertimbangkan.

Fasilitas2 publik dan fasilitas2 private, rumah atau apartemen yang kita miliki, memang harus ramah disabilitas serta pasti harus bisa diakses.

Bergantung pada pintu masuk ke rumah atau apatemen atau tempat bisnis, kemungkinan besar  perlu menambahkan jalur akses untuk disabilitas. Dalam hal aksesibilitas tersebut, sejauh ini merupakan salah satu cara terpenting untuk mempermudah akses kursi roda.

Penting untuk diingat bahwa meskipun individu yang berbadan sehat mungkin tidak berpikir dua kali saat merundingkan hambatan tertentu, tetapi bagi penyandang disabilitas hal itu dapat dengan mudah menjadi ketidaknyamanan yang sangat besar.

Pokoknya, jika ada tangga, sebelahnya dibangun ramp. | thenewzhook.com
Pokoknya, jika ada tangga, sebelahnya dibangun ramp. | thenewzhook.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun