Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tempat Sampah dan Tempat Cuci Tangan di Jalur Sudirman - Thamrin di Era "New Normal"

23 Juni 2021   10:07 Diperbarui: 23 Juni 2021   10:24 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Seharusnya, minimal di titik2 yang akan membawa banyak orang kesini, ditempatkan tempat sampah! Walaupun saat itu tidak ada yang membuang sampah, tetapi belum tentu besoknya, apalagi jika banyak orang ......

By Christie Damayanti

Di zaman pandemic ini, mendesain perkotaan pada era "new normal", cukup spesifik untuk bersama menjaga kesehatan bersama.

Di ruang public perkotaan, apalagi Jakarta sebagai ibukota Negara yang harus memberi contoh bagi kota2 lainnya di Indonesia, sangat wajar dan harus mempunyai banyak tempat sampah serta tempat cuci tangan, dengan memperhatikan beberapa aspek.

Tempat sampah dan tempat cuci tangagn perkotaan, wajib dan harus berada di setiap jarak tertentu. Dimana berapa tempat cuci tangan dalam 1 titik, tergantung juga dengan Jumlah pngunjung, supaya tidak terjadi antrian.

Untuk tempat sampah, dalam merancang perkotaan, sudah harus ada, bukan karena era "new normal" saja. Karena tempat sampah sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan perkotaan. Tempat2 sampah itu, harus dan selalu ada di jarak2 tertentu.

Logika saja,

Ketika kita menghasilkan sampah, misalnya botol air mineral yang sudah kosong, kita harus membuang di tempat sampah. Jika tdak tidak melihat tempah sampah, kita harus mencarinya.

Jarak yang akhirnya membuat kita malas untuk membawa botol kosong itu, menurutku sekitar 30 sampai 50 langkah, yang berarti sekitar 90 sampai 150 meter atau kurang. Kemungkinan besar, kita akan mencari2 tempat tersembunyi, untuk membuang botol bekas tersbut, jika kita tidak menemukan temat sampah .....

Mengapa?

Karena tangan kita ingin "bebas" tampa harus membawa2 botol bekas, atau tangan kita dibutuhkan unguk membawa barang2 kita yang lebih berguna, misalnya membawa tad atau membeli sesuatu di sekitar tempat yang kita lalui.

Kita tidak bisa seperti warga di banyak negar2 maju, yang mereka membawa plastic untuk tempat sampah di tas mereka.

Misalnya, jika kita makan pisang, tanpa mereka mencari tempat sampah, mereka memasukan kulit pisang mereka di kantong plastic dari tas mereka, dan akan membuangnya, jia mereka sampai di tempat tujuan mereka.

Ketika istri adikku yang tinggal di Dallas Amerika Serikat, membawa anjingnya jalan2 seputar rumah mereka, dan anjing itu pup, istri adikku memakai sarung tangan plastic khusus, mengambil pup anjing itu dan memasukkan ke plastic sampah dan menentengnya, sampai ada tempat sampah!

Padahal, mereka berjalan2 di ruang luar, dimana jika kita di Jakaarta, justru anjing2 kita yang berjalan2 di taman ruang public, dibiarkan untuk membuang hajatnya disana, sehingga pada beberapa titik tertentu, baunya akan menyengat, dibiarkan ampaikering .....

Di jepang apa lagi,

Selama bertahun2 belakang ini aku 3x setahun ke Jepang untuk menjenguk anakku yang bekerja dan kuliah disana, aku belum pernah atau jarang sekali melihat tempat sampah di pedestrian, dan semua perkotaan jepang, baik di perkotaan besar ataupun pedesaan disana, sangat bersih!

Aku sering melihat sendiri, mereka mengeluarkan kantong plastknya, ketika mereka menghasilkan sampah.

Dan akhirnya, aku pun ikut2an untuk selalu membawa kantong plastic untuk ku sendiri, jika ak menghasilkan sampah, dan membuahnya jika aku melihat tempat sampah ,,,,,,

Karena warga Indonesia masih jauh untuk misa melakukan hal tersebut diatas, perkotaan harus menyediakan banyak tempat sampah2 di setiap pojok kota! Disediakan saja, mereka tetap membuang sampah sembarangan, apalsgi tidak disediakan???

Itu adalah kenyataan! Sehingga, dalam era saat ini dimana pemerintah pusat dan pemprov DKI Jakarta sedang galak2nya mencanangkan konsep "revolusi mental", seharnya mereka harus menyediakan banak titik2 tempat sampah di ruang public!

Apalagi, di jalur2 protokol seperti di Jalan Sudirman -- Thamrin, yang aku sempat lakukan untuk berjalan2 dan chek-list tentang kebutuhan masiarakat serta untuk kaum disabilitas .....

Tetapi, apa yang aku lihat?

Titik tempat sampah sepanjang aku melangkah dari Hotel Meredien sampai depan Sarinah di jalan Thamrin, lalu berbalik kea rah depan Ratu Plaza di Senayan, hanya ada beberapa tempat sampah.

Itupun dengan jarak lebih dari 150 meter, bahkan, sangat jauh! Tempat sampah yang aku hitung sepanjang perjalananku, mungkin tidak lebih dari 10 titik! Atau aku yang tidak menghitung dengan baik?

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi Tempat sampah cantik ini, dengan pembagian ruang sampah ada di pedestrian depan Hotel Le Meredien dan daerah kearah bundaran HI, seputaran hamir sampai Stasiun Dukuh Atas, dan tidak ada lagi setelah ratusan meter, bahkan sapai lebih dari 1 km?
Dokumentasi pribadi Tempat sampah cantik ini, dengan pembagian ruang sampah ada di pedestrian depan Hotel Le Meredien dan daerah kearah bundaran HI, seputaran hamir sampai Stasiun Dukuh Atas, dan tidak ada lagi setelah ratusan meter, bahkan sapai lebih dari 1 km?
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Tempat sampah berdekatan di area Stasiun Dukuh Atas
Dokumentasi pribadi - Tempat sampah berdekatan di area Stasiun Dukuh Atas
Dokumentasi pribadi - Ada 1 buah tempat sampah (ujung kanan atas, yang berwarna putih) di area pedestrian Gelora Senayan .....
Dokumentasi pribadi - Ada 1 buah tempat sampah (ujung kanan atas, yang berwarna putih) di area pedestrian Gelora Senayan .....
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Seharusnya, minimal di titik2 yang akan membawa banyak orang kesini, ditempatkan tempat sampah! Walaupun saat itu tidak ada yang membuang sampah, tetapi belum tentu besoknya, apalagi jika banyak orang ......
Dokumentasi pribadi - Seharusnya, minimal di titik2 yang akan membawa banyak orang kesini, ditempatkan tempat sampah! Walaupun saat itu tidak ada yang membuang sampah, tetapi belum tentu besoknya, apalagi jika banyak orang ......
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Apalagi, di titik ini dimana warga yang mau masuk ke Trans Jakarta, mereka membutuhkan tempat sampah, daripada mereka membuang sembarangan di bus ..... Juga, di semua titik tempat duduk, sama sekali tidak ada atau dekat dengan tempat sampah. Padahal, jika warga duduk untuk sedikit beristirahat, pasti mereka membawa minum atau stack, dan membutuhkan tempat samapah. Nah, di titik2 strategis seperti ini, harus dipikirkan untuk mengadakan tempat sampah ......
Dokumentasi pribadi - Apalagi, di titik ini dimana warga yang mau masuk ke Trans Jakarta, mereka membutuhkan tempat sampah, daripada mereka membuang sembarangan di bus ..... Juga, di semua titik tempat duduk, sama sekali tidak ada atau dekat dengan tempat sampah. Padahal, jika warga duduk untuk sedikit beristirahat, pasti mereka membawa minum atau stack, dan membutuhkan tempat samapah. Nah, di titik2 strategis seperti ini, harus dipikirkan untuk mengadakan tempat sampah ......
                                                                                                                     

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Di pedestrian luas dan cantik ini, mengapa tidak ada tempat sampah? Bahkan, di area pedestrian Gelora Senayan sampai Ratu Plaza, saat itu sore2 banyak anak muda main sepeda atau main vigo-board. Mereka membawa botol2 air mineral serta sambil makan snack, dan mereka meletakannya sembarang dan bermain, sementara aku yakin, ketika mereka pulang, sampahnya masih berserakan .....
Dokumentasi pribadi - Di pedestrian luas dan cantik ini, mengapa tidak ada tempat sampah? Bahkan, di area pedestrian Gelora Senayan sampai Ratu Plaza, saat itu sore2 banyak anak muda main sepeda atau main vigo-board. Mereka membawa botol2 air mineral serta sambil makan snack, dan mereka meletakannya sembarang dan bermain, sementara aku yakin, ketika mereka pulang, sampahnya masih berserakan .....
                                                                                                                       

Dokumentasi pribadi - Tempat sampah cantik di Stasiun MRT, yang dibagi 3 ruang sampah, serta desain bening. Memang cantik, tetapi jika maintenance atau pemeliharaannya sembarangan, maka tempat sampah seperti ini akan terlihat jorok, bahkan menjijikan. Karena ada ruang sampah basah, yang akan cepat membusuk dan terlihat mata kita .....
Dokumentasi pribadi - Tempat sampah cantik di Stasiun MRT, yang dibagi 3 ruang sampah, serta desain bening. Memang cantik, tetapi jika maintenance atau pemeliharaannya sembarangan, maka tempat sampah seperti ini akan terlihat jorok, bahkan menjijikan. Karena ada ruang sampah basah, yang akan cepat membusuk dan terlihat mata kita .....
***

Bagaimana dengan tempat cuci tangan?

Ternyata, sepanjang perjalananku saat itu, hanya ada 1 titik tempat cuci tangan, diarea menuju Budaran HI. Itupun, tidak proper, tidak layak untuk ditempatkan di jalur protocol Sudirman Jakarta, tanpa wastafel yang "tanpa sentuh" .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi - Tempat cuci tangan "sementara", tetapi sangat tidak lyak di jalur protocol. Tidak atau sedikit jorok, dan bukan wastafel "non-sentuh" .....
Dokumentasi pribadi - Tempat cuci tangan "sementara", tetapi sangat tidak lyak di jalur protocol. Tidak atau sedikit jorok, dan bukan wastafel "non-sentuh" .....
Sekali lagi seperti yang aku tuliskan di awal artikel ini, merancang perkotaan dengan "printilan2" asesoris perkotaan serta streetscape dan signage, di era "new normal", seharusnya pemerintah lebih aware dan peduli tentang kebutuhan kebersihan dan kesehatan warganya.

Jika aku sedang berkesempatan berkeliling disana, pas hari kerja dan pandemic, dan aku melihat kebersihan yang memang sangat baik,

Apakah kita yakin, bahwa ketika pandemic berakhir atau di saat pandemic mereda serta banyak warga berjalan2 disana, kebersihan dan kesehatan warga tetap terjaga?

Sebaiknya, "sedia payung sebelum hujan", siapkan tempat sampah dan tempat cuci tangagn, sebelum sampah2 berserakan dan kesehatan warga pun semakin tidak terjaga .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun