Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tempat Sampah dan Tempat Cuci Tangan di Jalur Sudirman - Thamrin di Era "New Normal"

23 Juni 2021   10:07 Diperbarui: 23 Juni 2021   10:24 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Tempat sampah cantik ini, dengan pembagian ruang sampah ada di pedestrian depan Hotel Le Meredien dan daerah kearah bundaran HI, seputaran hamir sampai Stasiun Dukuh Atas, dan tidak ada lagi setelah ratusan meter, bahkan sapai lebih dari 1 km?

Misalnya, jika kita makan pisang, tanpa mereka mencari tempat sampah, mereka memasukan kulit pisang mereka di kantong plastic dari tas mereka, dan akan membuangnya, jia mereka sampai di tempat tujuan mereka.

Ketika istri adikku yang tinggal di Dallas Amerika Serikat, membawa anjingnya jalan2 seputar rumah mereka, dan anjing itu pup, istri adikku memakai sarung tangan plastic khusus, mengambil pup anjing itu dan memasukkan ke plastic sampah dan menentengnya, sampai ada tempat sampah!

Padahal, mereka berjalan2 di ruang luar, dimana jika kita di Jakaarta, justru anjing2 kita yang berjalan2 di taman ruang public, dibiarkan untuk membuang hajatnya disana, sehingga pada beberapa titik tertentu, baunya akan menyengat, dibiarkan ampaikering .....

Di jepang apa lagi,

Selama bertahun2 belakang ini aku 3x setahun ke Jepang untuk menjenguk anakku yang bekerja dan kuliah disana, aku belum pernah atau jarang sekali melihat tempat sampah di pedestrian, dan semua perkotaan jepang, baik di perkotaan besar ataupun pedesaan disana, sangat bersih!

Aku sering melihat sendiri, mereka mengeluarkan kantong plastknya, ketika mereka menghasilkan sampah.

Dan akhirnya, aku pun ikut2an untuk selalu membawa kantong plastic untuk ku sendiri, jika ak menghasilkan sampah, dan membuahnya jika aku melihat tempat sampah ,,,,,,

Karena warga Indonesia masih jauh untuk misa melakukan hal tersebut diatas, perkotaan harus menyediakan banyak tempat sampah2 di setiap pojok kota! Disediakan saja, mereka tetap membuang sampah sembarangan, apalsgi tidak disediakan???

Itu adalah kenyataan! Sehingga, dalam era saat ini dimana pemerintah pusat dan pemprov DKI Jakarta sedang galak2nya mencanangkan konsep "revolusi mental", seharnya mereka harus menyediakan banak titik2 tempat sampah di ruang public!

Apalagi, di jalur2 protokol seperti di Jalan Sudirman -- Thamrin, yang aku sempat lakukan untuk berjalan2 dan chek-list tentang kebutuhan masiarakat serta untuk kaum disabilitas .....

Tetapi, apa yang aku lihat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun