By Christie Damayanti
Pedetrian yang rusak (?) di area menuju Jalan Blora, Sudirman
Hidup di kota besar membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat maupun pemerintah, apalagi untuk Jakarata sebagai ibukita negeri cantik Indonesia..
Salah satu tantangan yang saat ini dihadapi oleh kota-kota besar adalah penyediaan pedestrian bagi pejalan kaki yang seringkali diabaikan dan disalah gunakan oleh masyarakat. Banyak penyalahgunaan pedestrian, dan membahayakan pejalan kaki, apalagi untuk kaum disabilitas.
Pedestrian merupakan merupakan trotoar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk menikmati suasana kota, tetapi tidak hanya itu masyarakat menggunakan pedestrian untuk menuju tempat kerja ataupun hanya ke warung sekitar.
Jika pejalan kaki berjalan kaki di permukaan jalan mobil, yang akan membuat berbahaya saja, tetapi mengganggu pengguna jalan.
Atau pedestrian2 yang disalahgunakan untuk jualan tau parkir kendaraan, terutma motor, si pejalan kaki harus turun dari pedestrian dan berjalan kaki di permukaan jalan kendaraan bermotor. Sama saja!
Sekarang ini, masih sering kita temui masih banyak masyarakat yang kurang peduli akan pedestrian, sangat banyak, seperti yang aku tulis di artikel2 sebelumnya.
Tidak hanya itu, masyarakat juga harus berhadapan dengan para tukang parkir yang menggunakan pedestrian untuk lahan parkir. Kondisi pedestrian yang buruk juga menjadi masalah tersendiri bagi pejalan kaki terutama bagi kaum disabilitas.
Pada saat ini, kota2 besar sedang berupaya dalam pembenahan pedestrian yang layak bagi pejalan kaki. Terutama kota Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, yang harus menjunjung tinggi kepedulian masyarakat, serta membawa Indonesia sebagai salah satu negeri cantik dunia .... Â
Pelan tapi pasti, masyarakat Jakarta khususnya, sudah mulai menikmati hasil dari program tersebut. Pedestrian2 yang dahulu kondisinya rusak bahkan tak terawat kini menjadi lebuh bagus, terawat dan pengguna jalan kaki merasa nyaman untuk menggunakannya.