Pandemi saat ini, memang membuat dunia porak poranda. Bukan hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia. Bukan hanya di Indonesia saja, tetapi seluruh dunia! Dimana2 terjadi kehebohan, dimana2 terjadi krisis, tidak ada tempat yang tidak terkena dampak pandemic ini ......
Mengeti sekali, ketika banyak perusahaan memberhentikan karyawannya. Selain karena kita harus di rumah saja, perusahan2 oun semakin sulit untuk membayar gaji karyawannya, karena mereka tidak punya pemasukan.
Banyak sekali orang2 menjadi terpuruk, stress bahkan meninggal karena vrus corona ini, dan jika tidak sakit mereka banyak yang stress karena tidak punya uang untuk hidup .....
Bahkan, negara2 adikuasa yang notebene dianggap mempunyai cadangan uang untu hidup warganya pun, harus bertekuk lutut dan "merebahkan diri". Ya ...... dunia dilanda krisis kehidupan ......
Aku dan keluarga ku di Indoneisa, Puji Tuhan semanya baik2 saja. Tetap di rumah saja selama 3 sampai 4 bulan belakangan. Dan, ketika PSBB transisi di Jakarta, aku sudah bisa ke kantor, walau hanya 2 atau 3 hari saja dalam 1 minggu, sampai sekarang.
Anakku Dennis, karena dia bekerja di sebuah perusahaan farmasi, yang memproduksi obat2an serta alat2 keamanan termasuk untuk pandemic ini, Dennis justru kerja keras sjak pandemic ini berlangsung.
Walau dia bukan di garda depan, karena dia seorang desainer lulusan DKV yang tugasnya mempromosikan barang2 produksi perusahaan farmasi tempat dia bekerja, tetap saja dia dan tim nya terus bekerja keras untuk menyebarluaskan produk2nya.
Jadi, dia justru kerja keras, dimana aku hanya di rumah saja, dan juga sebagian besar warga Jakarta bekerja di rumah selama beberapa bulan ini ......
Dan, dia terlihat semangat dan full bahagia, tanpa merasa "tidak aman" dengan pandemic ini. Doaku terus besertanya, dan Puji Tuhan, Berkat2 NYA selalu melindunginya.
Bagaimana denga  Michelle, anakku yang kecil yang sekarang berada di Jepang?
Ketika 2x aku batal menjenguk Michelle disana karena pandemic ini (Bulan April dan Juni, tiketku untuk terbang ke Jepang terpaksa aku cancel), aku justru yang "terpuruk" karena aku kangen padanya. Biasanya, setiap 3 bulan aku datang kesana untuk meleaskan rinduku padanya.