Suatu saat sewaktu aku menjenguk Michelle di Jepang, di Jepang, Michelle berkata padaku,
"Ma, mau ga aku masakin semua dari tahu?"
Ya jelas mau, dong sayang", itu jawabku.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai. Tahu berasal dari China. Â Tahu telah dikenal di China sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, yang mendirikan dinasti Han.
Tahu secara umum dibawa para perantau Cina ke seluruh penjuru dunia sehingga menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, juga keseluruh dunia. Wikipedia.
Jadi, saat itu juga kami ke supermarket untuk membeli berbagai macam bumbu2 lokal dan beberapa tahu besar untuk makan malam kami. Saat itu, sore2 hari Minggu, setelah kami berdua "quality time" keliling Yokohama dan kebali ke Funabashi Hoten di Chiba.
Supermarket yang terdekat dari apartmen Michelle, sekitar 20 meter, diseberang jalan. Dan, kesanalah kami melangkah, sebelum sampai apartemen, dari Stasiun Funabashi Hoten.
Michelle siap memasak. Aku atau Michelle pun, tidak taahu nama masakannya. Dia memang sering berkreasi dengan berbagai bahan makanan, yang meang dia suka.
Â
Dokumentasi pribadi
Menu tahu pertama, ini seperti soup tahu. Tahu yang dibeli di supermarket, sudah di goreng. Jadi, Michelle hanya Tinggal memotong2 saja.Â
Bumbunya sih, sangat berbeda dengan soup tahu di Jakarta. Dia mengkreasikan soup tahu ini, seperti soup miso. Jadi, ini berupa soup miso tahu, hihihi .....
Entah apa bumbunya, rasanya meang tidak jauh berbeda dengan soup miso, tapi itu karena tahunya. Karena sebuah tahu memang mempunyai rasa yang berbeda. Jika tidak suka, memang demikian adanya.
Isinya, Cuma tahu yang dipotong kecil2, dengan potongan daun bawang, serta bumbu2 yang mengendap didasar soup, khas miso soup. Rasanya? Jika suka miso soup, pasti memang enak!
Menu miso soup tahu, sudah selesai. Cepat sekali Michelle memasaknya, aku semakin yakin, dia mampu untuk menerjang badai, menapaki hidupnya yang penuh perjuangan di Jepang .....
Menu kedua adalah kuah juga, tetapi bumbunya benar2 berbeda dengan miso soup. Entah apa namanya, Michelle pun tidak tahu. Dia Cuma tertawa saja, ketika aku memperhatikan apa yang dia persiapkan untuk dimasak.
Dokumentasi pribadi
Menu kedua, adalah tahu kuah. Bumbunya, entahlah. Tetapi, rasanya khas Jepang banget! Ditambah potongan2 daging dan lobak, yang membuat tahu kuah ini terasa sangat segar! Lobak2 itu dibeli sudah dipotong2 dengan bulatan2, seperti keju.Â
Ditambah sepotong tomat, yang dipotong2 untuk menambah rasa segar tahu kuah ini. Benar, deh! Rasa "Jepang banget" nya ini, yang membuat aku langsung jatuh hari dengan masakan yang dibuat Michelle ini! Yummy sekali ......
Tahunya, dipotong besar2 tetapi agak tipis, seperti "oden". Ternyata, setelah selesai dimasak, rasanya memang seperti "oden", nama sebuah masaan Jepang, yang selalu ada di musim dingin, dan banyak terdapat di minimart dimana2 di Jepang.
Lihat tulisanku,
 "Oden", Menghangatkan Badan dalam Kuah Kecap Panas
Menu ketiga yang dia masak dengan bahan utama tahu, adalah tahu yang di masak pedas. Ya, dia memang suka sekali pedas. Jika aku kesana, dia pasti minta dibawakan berbagai macam sambel dan berbotol2 cabe bubuk.
Mungkin, total aku bisa beli sampai 50 botol, untuk persediaan selama 3 bulan, sebelum aku datang lagi kesana. Beberapa botol sambal dan cabe bubuk itu, dibagi2 kepada Umar dan Tenzin, karena mreka juga sangat suka pedas!
Â
Dokumentasi pribadi
Menu ketiga yang Michelle masak dengan berbahan utama tahu, adalah tahu masak pedas. Ternyata, setelah aku rasakan ini memang sangat pedas! Mungkin level 10, dan memang dia menambahkan cabe bubuk level 10. Padahal, Astagaaaaa ......
Rasa dasarnya adalah kare dengan sedikit kuah kental. Ya, aku ingat dia memang sangat suka bumbu kare. Dan, suka sekali denagn bumbu2 rasa gule pedas.
Tahu kare ini, sangat mudah dia membuatnya. Oya, disana dia tidak membuat bumbu2 sendiri, ya. Dia membeli bumbu2 jadi, jika bumbu2 yang aku bawa sudah habis. Palingan, dia menambahkan garam atau kaldu, untuk tambahakan di masakannya.
Tahu, dipotong2 sedang, dan sedikit daging giling. Dia tidak terlalu suka daging, tetapi sepertinya dia tahu bahwa mamanya suka banget daging. Jadi, dia menambahkan daging.
Sebelum dia menambahkan bubuk cabe level 0, dia sisihkan sedikit untuk aku makan.
Bumbu dasarnya, karena dia tidak suka bawang putih dan bawang merah, dia pasti memberi potongan2 bawang Bombay, sebagai bumbu dasarnya.
Semua bahan2 itu, dicampur jadi satu, dalam api sedang. Diaduk2 sampai matang, setelah bumbu kare instan dimasukkan. Beberapa tahu yang dipotong2 sedang, ada yang "pecah", tetaip tidak mengapa. Rasanya pun tidak berbeda, kan?
Masakan ketiga pun tidak lama Michelle membukanya. Kami siap makan malam bersama.
Yummy, enak sekali. Benar, deh! Aku suka sekali masakan2nya. Walau cukup sederhana dengan bumbu2 instan, tetapi dia menunjukkan sebuah kenyataan bahwaapapun bahan makanannya, apapun bumbu2 nya, asli atau instan, anakku Michelle mampu semakin dewasa dan mandiri.
Dia tidak segang2 meng-eksplore apa yang dia mau lakukan. Tidak peduli, enak atau tidak, yang jelas aku melihat gaya masaknya dan rasa masakannya, sesuai dengan ekspektasiku.
Dan Michelle, memang seorang pejuang sejati .....
Dokumentasi pribadi
                                         Michelle menikmati masakan2 yang berbahan dasar tahu, dengan santai ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H