Puji Tuhan ......
Tapi, setelah Michelle mengikuti lomba speech waktu tanggal 20 September 2019 lalu, ternyata Michelle dipanggil berkali2 interview untuk bekerja di hotel yang lebih besar di Shinjuku, Tokyo.
Shinjuku adalah Tokyo Metropolitan, dan merupakan salah satu tempat turis berkumpul. Banyak sekali hotel2 besar berskala internasional, yang dioperasikan hotel2 internasional. Dan, seorang pebisnis yang mengurusi Hotel Hyatt Park Internasional, mewawancarai Michelle untuk bekerja disana .....
Akhirnya, dia diterima bekerja disana. Bukan sebagai seroang cleaning service yang berurusan dengan kamar2 tamu untuk bedding seperti sebelumnya, dia bekerja di front office. Dia mengelola di sebah restoran NEW YORK di lantai 52, di Hotel Hyatt Park Internasional di Shinjuku.
Entah sebagai apa namanya, tetapi tugasnya adalah untuk mengelola restoran tersebut. Dari menyambut tamu, mengantar tamu, melayani dan pembayaran2nya jika si tamu bukan tamu hotel. Karena jika tamu hotel, pembayaran biasanya dimasukkan ke rekening hotel selama mereka menginap.
Gajinya, tentu bertambah. Tetapi, beberapa kali dia mengeluh. Bukan keluhan2 berat tetapi karena dia bekerja di Jepang sejak dia berumur 17 tahu dan sudah "mengnaklukan" Jepang .....
Katanya, boss nya sangat keras dan tidak ramah. Sering marah2, dan tamu2 restoran nya pun susah, karena mereka meamng berasal dari seluruh dunia, karena hotel ini memang secara internasional dikelolanya.
"Cel, itulah dunia. Kamu memang terlalu muda untuk bekerja. Kamu kuilah sambil bekerja. Kemarin, kamu bekerja di "back office", sebagai cleaning service, dan tidak harus bertemu boss apalagi tamu2. Dan, kamu sudah berada di zona nyaman mu."
"Tetapi, kamu tidak mau kan, jika kerja terus sebagai cleaning service? Apalagi, kamu adalah calon enterprenur pariwisata dan perhotelan. Â Suatu saat, kamu akan menjadi GM bahkan direktur"
"Nah, kamu memang harus belajar dari nol. Dari sebagai cleaning service yang tidak dikeal, dan beberapa orang bahkan tidak akan menganggap kamu ada. nTapi, dari sinilah hidupmu berkembang, sayang"