Sepeda adalah salah satu alternative untuk transportasi, di sebagian Negara di dunia. Salah satunya, di Jepang. Dan pada kenyataannya, sebagian besar warga Jepang justru lebih menyukai sepeda atau naik kereta dibandingkan membeli dan naik mobil pribadi.
Di setiap pelosok kota di Jepang, banyak sekali tempat2 untuk parkir sepeda. Bahkan di kota2 besar di Jepang, parkir sepeda justru "mengalahkan" parkir mobil dengan berbagai fasilitas dan kemodernannya.
Aturan dasarnya adalah untuk memastikan bahwa pejalan kaki dapat bergerak dengan aman, pengguna sepeda harus mengendarai dengan kecepatan di mana mereka dapat berhenti dan turun dari sepeda kapan saja. Desember 2019 lalu, revisi dibuat dalam peraturan lalu lintas untuk lalu lintas pinggir jalan.
Seperti di beberapa tulisanku tentang sepeda di Jepang, ketika aku sellu menjemput anakku Michelle yang bekerja di minimart Seven Eleven di Shin Urayasu, aku selalu mengamati sebuah parkir modern untuk sepeda.
Lihat tulisanku tentang sepeda Jepang,
Sepeda Jengki yang "Kekinian" sebagai Moda Transportasi di Jepang
Adalah Shin Urayasu, sebuah area reklamasi dan di desain sebagai kota modern yang mengadaptsi dari Amerika. Kota kecil Shin Urayasu, membuat aku sering terbengong2 dengan segala macam fasilitasnya, yang seringkali tidak aku lihat di kota2 lainnya di Jepang.
Kota nya memang sangat cantik, di desain mdern. Pedestriannya besar2 dan hampir semua dibagi 2, untuk pejalan kaki dan untuk khusus sepeda!
 Â
Dokumentasi pribadi
Ini pedestrian besar di kota kecil Shin Urayasu, kearah minimart Seven Eleven, tempat anakku Michelle bekerja. Setiap malam jam 22.00, aku selalu menjemput dia, setelah dia selesai bekerja jam 23.00, dan pulang ke apartemennya di Funabahi Hoten.
Pedestrian ini sangat besar, 6 meter, dan terbagi 2 bagian, untuk jalur sepeda (yang lapisan lantaiya kotak-kotak) dan untuk jalur pejalan kaki (yng ada jalur kuning untuk disabilitas netra).
2 bagian pada pedestrian besar, di hampir pedetrian2 di Jepang
Seperti di Funabashi, sebuah kota cukup besar di Perfecture Chiba. Diantara banguana2 perkantoran, banyak terbangun gedung2 parkir khusus untuk sepeda.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tidak terlihat dari luar, ternyata ini adalah gedung parkir khusus untuk sepeda.Sepeda2 itu masuk ke temoat2 khusus, bertingkat dan ini total ada 8 tingkat.
Ini memang menandakan, bahwa sepeda memang sebuah alat transportasi yang sangat berfungsi.
Dokumentasi pribadi
Ini di Inage Chiba, di kota kecil pun, ada beberapa gedung parkir khusus untuk sepeda
Â
Â
Dokumentasi pribadi
Yang banyak, adalah seperti ini. Di mall2, di daerah2 urban ruang public yang tidak mempuyai gedung parkir khusus untuk sepeda. Parkir sepeda tetap diatur dengan sangat baik.
Untuk di area urban perumahan dan banyak apartemen, parkir sepeda dikelola oleh pemerintah lokal dan tidak gratis. Seperti anakku, jika di kerja dia memakai sepeda dan di praktir di tempat parkir sepeda khusus yang berbayar hanya 100 Yen per-hari. Murah sekali! Tidak ada alasan untuk tidak membayar, bukan?
Â
Dokumentasi pribadi
Ini di daerah permukiman Nishi Funabashi, temat pertama ali anakku Michelle bertempat Tinggal, setelah dia meninggalkan Jakarta untuk kuliah di Jepang.
Banyak sekali tempat parkir sepeda seperti ini. Yang berbayar Cuma 100 Yen per-hari, seua orang di kawasan ini menitikan seoedanya, bahkan jika mereka naik keeta dan sepedanya dititipkan disana. Dan pada saat mereka pulang, mereka mengambil sepedanya lagi.
Â
Dokumentasi pribadi
Â
Dokumentasi pribadi
Ini di Ryogoku, di pedestrian yang kecil, parkir sepeda diakali. Posisinya tidak melintang biasa, tetapi dimiringkan, dan dikunci. Dikelola ooeh pemerintah setempat. Walaupun ini untuk parkir sepeda, pejalan kaki nya tetap bisa berjalan dengan nyaman. Bahkan, kursi roda ajaibku pun, dengan nyaman bergerak
 .....
Yang paling takjub ketika aku berjalan untuk menjemput anakku di Shin Urayasu, adalah tempat parkir dalam gedung dan tidak terlihat sebagai parkir sepeda.
Â
Dokumentasi pribadi
Â
Dokumentasi pribadi
Beberapa buah lorong, awalnya aku tidak tahu bahwa ini adalah parkir sepeda. Lorongnya besar dan lus. Ketika aku kesana pada pagi dan ssiang ari, benar2 sepi dan tidak terlihat seorang pun disana, padahal ini berada di gedung pertokoan di Stasiun Shin Urayasu.
Tidak terlihat sama sekali sebuah sepedapun, jadi aku tidak pernah berpikir bahwa ini adalah tempat parkir sepeda.
Dokumentasi pribadi
Seseorang masuk pada sore hari. Aku berhenti bergerak. Dan aku ingin tahu, dia mau melakukan apa?
Â
Dokumentasi pribadi
Tiba2, dia mengeluarkan sepeda kuningnya! Setelah dia memencet2 sesuatu yang terdapat di setiap pintu stainless steel. Aku benar2 terkejut. Mungkin, aku terlambat mengetahuinya, tetapi aku memang heran, pintu stainless steel ini koq tinginya hanya sekitar 1.5 meter saja, ya?
Ternyata, ini pintu masuk untuk parkir sepeda. Orang yang memarkir sepeda nya tidak perlu masuk kedalam tempat parkir tersebut.
Cukup hanya meletakan sepedanya di dalam ruang setelah pintu di buka, dan sepeda "diterima" oleh sebuah lantai bergerak yang akan memarkirkan sepeda tersebut ke salah satu tempat parkir yang masih kosong .....
Setelah itu, si penyewa tempat parkir sepeda, memencet2 tombol2 di atas pintu stailess steel itu, dan menutuplan pintu tersebut.
Lihatlah, seseorang berbaju hitam itu juga sedang berusaha untuk mengambil sepedanya, untuk dibawa pulang.
Bahkan, ada sebuah parkir sepeda dan di desain dengan fasilitas paling modern, untuk parkir sepeda!
Dengan semakin banyak commuter beralih ke sepeda di kota2 di seluruh dunia, parkir sepeda telah menjadi komponen penting dalam setiap diskusi perencanaan kota yang berwawasan ke depan.
Namun, di Jepang, satu perusahaan telah menemukan solusi yang dapat menampung ratusan pengendara sepeda tanpa menghabiskan banyak ruang atau menciptakan pasukan pemandangan kota. Solusi mereka, membangun parkir sepeda di bawah tanah.
Program inovatif Giken pertama kali diumumkan pada tahun 2009, dan telah beroperasi sejak tahun 2011.
Â
www.greenbuildingelements.com
Desain inovatif perusahaan Jepang disebut, secara resmi, "Taman Bawah Tanah Eco-Cycle", dan dirancang di sekitar konsep yang menerjemahkan, lebih atau kurang, menjadi "Culture Above Ground, Function Underground".
www.dailymail.co.uk
                                       Sepeda masuk ke pimtu ini, dan dibawa ke tempat parkir sepeda bawah tanah
Untuk membuat mesin parkir sepeda berjalan, pengguna mengetikkan kode sepeda otomatis mengayuh sepedanya dalam perjalanan menuju keselamatan bawah tanah, tidak terlihat, dan dengan sedikit "jejak sepeda" di atas tanah.
www.web-japan.org
Keberadaan parkir sepeda bawah tanah
Teknologi fasilitas parkir bertingkat otomatis juga telah diterapkan ke area parkir sepeda dalam beberapa tahun terakhir. Ketika pengendara sepeda menekan tombol, pintu terbuka dan membawa sepeda turun, yang kemudian disimpan di bawah tanah. Proses ke titik ini membutuhkan waktu kurang dari 10 detik.
Kota Kyoto telah membangun sejumlah struktur parkir sepeda berteknologi tinggi di bawah jalan untuk melindungi pemandangan kota. Kyoto adalah kota kuno di Jepang dengan landscapeap budaya yang kaya. Sepeda yang tersebar di sana-sini akan merusak pemandangan jalanan yang indah.
                                                                 Â
***
Sepeda memag mungkin untuk sebagian orang mengatakan bahwa ini adalah sebuah alat transportasi jadul. Banyak juga orang berpendapat bahwa sepeda hanya sebuah alat transporasi murah yang tidak mengangkat gengsi.
Banyak Negara justru sudah menempatkan sepeda sebagai salah satu alat transportasi yang sangat ampuh untuk berpindah tempat, mengalahkan kendaraan bermotor. Dan, sepeda justru sangat ampuh untuk mengurangi polusi kota.
Ya, sepeda memang "sesuatu banget", untuk banyak Negara, termasuk Jepang ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H