By Christie Damayanti
Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikelku tentang museum Jepang, beberaa museum di Jepang terutama untuk museum2 yang pasti mengundang penuh pengunjung (missal, museum2 karakter manga atau kartun Jepang), mereka mempunyai konsep, tiket diual di minimart dibanding dengan dijual di museum.
Kwtika bulan April 2018 lalu, aku belum tahu tentang konsep penjualan tiketnya, aku datang ke Museum Snoopy di Roppongi.
Ternyata, aku tidak bisa masuk museum karena aku harus membeli tiket seharga 2000 Yen di minimart Lawson. Tetapi, walau aku tidak bisa masuk ke Museum Snoopy, aku bisa narsis dengan Snoopy sendiri bersama teman2nya, dengan berbagai figurine2 mereka.
Lihat tulisanku, Bertemu "Snoopy" di Roppongi
Begitu juga dengan Museum Doraemon, atau tepatya Museum Fujiko F.Fujio. Jika aku tidak tahu cara beli tiketnya yang seharga lebih murah 1000 Yen, aku pun tidak bisa masuk kedalamnya.
Bedanya, klo dari apartemen Michelle di FunaBASHI Hoten ke Roppongi di Tokyo, hanya sekitar 1 jam dengan kereta, tetapi jika ke Kawasaki bisa sampai 1,5 jam. Beda waktu, tenaga dan dana .....
Nah, klo di Museum Doraemon kita pun bisa "bermain" dengan Doraemon lewat "bus Doraemon" yang mengantarkan dari Stasiun Noborito ke Museum Doraemon. Yang penuh dengan berbagai detail cantik tentang Doraemon dan teman2nya.
Setelah sampai museum dan kita tidak bisa masuk ke dalam museum, kita tetap bisa "bermain" dengan karakter2 Doraemon dan teman2nya lewat figurin2 mungil nya .....
Bedanya lagi, jika di Museum Snoopy di Roppongi Tokyo, halamanya luas sehingga kita bisa "bermain" dengan figurine2 Snoopy dan teman2nya dengan skala besar serta benar2 bisa memegang mereka, di museum Doraemon ini kita hanya bisa melihat figurine2 Doraemon dan teman2nya secara mini dan berada di etalase2 di dinding.
Kita tidak bisa menyentuhnya, walau kita bisa secara detail untuk mengamatinya.
