Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Hannoki Bayashi Shiryokan", Kehidupan Purba di Tengah 8 Kolam Suci Gunung Fuji

12 Februari 2020   10:50 Diperbarui: 12 Februari 2020   10:59 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seperti lukisan, Museum Open Air Hannoki Bayashi Shiryokan, di musim gugur. Sayang, aku tidak disana di musim itu ...... www.thehiddentimble.com

By Christie Damayanti

Berkeliling di 8 kolam purba di Oshino Hakkai, memmang benar2 kita melihat betapa Jepang sangat memperhatikan warisan budaya serta alam hijaunya. Karena, Oshino Hakkai merupakan salah satu Situs Warisan Budaya UNESCO, dan alam serta hijau disana benar2 memberikan kesegaran bagi paru2 kita.

Oshino Hakkai sendiri adalah objek wisata kecil "Taman Bertema" yang dibangun khusus untuk wisatawan. Ada "Eight (8) Ponds" atau 8 kolam suci, dari salju dari lereng Gunung Fuji, yang memberikan kehidupan di desa ini, waktu itu. Museum Udara Terbuka kecil, Hannoki Bayashi Shiryokan" dengan beberapa rumah / pertanian beratapkan jerami tradisional dan pemandangan Gunung Fuji yang indah.

Air di kolam terkenal karena sangat jernih dan bersih karena menyaring melalui lapisan lava berpori, ratusan tahun lalu. Ada tempat untuk benar2 minum air ini langsung dari sumbernya. Kolam2 itu sendiri mengandung beragam kehidupan ikan, yang terbanyak adalah ikan2 KOI dan tanaman yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi kolam.

Lihat tulisanku, 

"Danau Purba" Oshino Hakkai di Narusawa Village, sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO

Di sekitar kolam terdapat berbagai restoran, toko suvenir, dan penjual makanan yang menjual produk dari penduduk setempat. Open Air Museum Hannoki Bayashi Shiryokan mengelilingi kolam terbesar dan ada sedikit biaya masuk untuk masuk. Sekitae 300 Yen per-orang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berjalan kearah Museum Open Air "Hannoki Bayashi Shiryokan", dengan awan mendung yang menggantung ....... Dokumentasi pribadi.
Berjalan kearah Museum Open Air "Hannoki Bayashi Shiryokan", dengan awan mendung yang menggantung ....... Dokumentasi pribadi.
Di museum mini ini, rumah2 pertanian beratap jerami tradisional dan Gunung Fuji jauh di latar belakang bisa memberikan pemandangan yang cantik, apalagi di musim2 tertentu. Misalnya, di musim gugur, alam pemandangaan akan memasukan nuansa merah-orange-kuning, dari dedaunan yang ada.

Seperti lukisan, Museum Open Air Hannoki Bayashi Shiryokan, di musim gugur. Sayang, aku tidak disana di musim itu ...... www.thehiddentimble.com
Seperti lukisan, Museum Open Air Hannoki Bayashi Shiryokan, di musim gugur. Sayang, aku tidak disana di musim itu ...... www.thehiddentimble.com
Dimusim dingin, salju pun akan memberikan nuansa eksoits, karena katanya dimasa itu, rasa dingin memancarkan 'white Christmasa'. Atau di musim semi, beberapa pohon Sakura yang tumbuh liar, akan memberikan nuansa pink-putih serta romantisme Jepang.

Pemandangan di musim dingin dengan salju putih yang memberikan nuansa berbeda lagi. www.wipititravel.com
Pemandangan di musim dingin dengan salju putih yang memberikan nuansa berbeda lagi. www.wipititravel.com
Sayangnya, ketika aku berada disana, mendung pun tidak bisa terusir. Awan hitam bergayut. Padahal, di musim panas saat itu, hijau royo2 pun mampu memberikan nuansa alam yang segar ......

Sebenarnya, jika di musim panas tanpa mendung bergayut, pemandangan indah pun akan terjadi. Latar belakang hutan hijau royo2 pasti memberikan nuansa yang cantik dan hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun