Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mr Sugiyama, Seorang Ayah Untukku dan Seorang Kakek untuk Michelle di Jepang

3 Februari 2020   10:33 Diperbarui: 3 Februari 2020   10:49 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Namanya Sugiyama. Kami memanggilnya Mr.Sugiyama. Seorang tua Jepang, berumur sekitar akhir 60an. Beliau pemiliki sebuah toko yang menjadi minimart Seven Eleven, di distrik Shin Urayasu, prefecture Chiba jepang.

Mr. Sugiyama adalah atasan atau boss nya Michelle, anakku sejak tahun 2017. Beliau sangat ramah, bergotong royong dengan istrinya mengelola Minimart Sevel nya. Pegawai2 nya adalah anak2 muda kuliahan dan sekelas SMA untuk bergantian menjaga minimartnya, 24 jam.

Michelle mulai bekerja dari bawah sekali. Mulai baru bisa bersosialisasi di Jepang, pertengahan tahun 2017 sambil kuliah, dan mencari pekerjaan part time dan menjadi karyawan disana.

Awalnya, pekerjaan Michelle adalah bertanggung jawab dengan barang2 di toko, mulai dari stock barang, menambah barang2 dan memperhatikan tanggal2 kadaluwarsa. Serta yang paling penting adalah memperhatikan kebersihan disana, terasuk menyapu dan mengepel toko .....

Waaaaaaaaaa .....

Pertama kali aku kesana dan melihat sensiri bahwa Michelle mau mengerjakan semua pekerjaan itu sendiri tanpa mengeluh, membuat aku trenyuh. Bukan karena malu dengan pekerjaan yang setara dengan assten rumah tangga di Indonesia, tetapi aku trenyuhkarena itu anak di Jakarta adalah "princess", dengan segala fasilitas yang sangat aku perhatikan.

Dokumentasi pribadi | Minggu2 pertama Mchelle bekerja kepada Mr. Sugiyama, sebagai karyawan dengan tugas membersihkan toko nya .....
Dokumentasi pribadi | Minggu2 pertama Mchelle bekerja kepada Mr. Sugiyama, sebagai karyawan dengan tugas membersihkan toko nya .....
Tetapi di Jepang, dia turun drastic sebagai karyawan paruh waktu di Minimaart Seven Eleven, dan mengerjakan pekerjaan yang dia belum pernah melakukannya di Jakarta!

Tetapi, dengan cara NYA, Tuhan memang mau menggembleng Michelle untuk menjadi seorang perempuan tangguh dan mandiri, dan akan menjadi seseotang yang berpengaruh di dunia. Itulah keyakinanku .....

Dengan prestasi kerjanya, baru beberapa bulan, dia diangkat menjadi seorarng kasir di minimart itu. Tugasnya bertambah untuk mengelola pemasukan2 minimart dan tetap menjaga kualitas toko serta bertanggung jawab seperti sebelumnya.

 

dokpri
dokpri
Dokumentasi pribadi | Setelah itu, Michelle bertugas sebagai kasir, tetapi tetap mengerjakan tugas2 lamanya
Dokumentasi pribadi | Setelah itu, Michelle bertugas sebagai kasir, tetapi tetap mengerjakan tugas2 lamanya
Sehingga tanggung jawabnya dobel, membuat dia semakin sibuk. Dan, Mr. Sugiyama tidak tinggal diam. Ketika aku sedang menjenguknya pada musim semi 2019 lalu di bulan April, Michelle diminta untuk mengkuti training oleh Seven Eleven pusat dari Amerika, di Tokyo.

Hasilnya adalah, Michelle dipromosikan sebagai LEADER  atau Store Manager Minimart Seven Eleven Shin Urayasu Chiba ......

dokpri
dokpri
Dokumentasi pribadi | Akhirnya, Michelle sebagai LEADER dengan name-tag berbingkai emas sbagai LEADER dan penghargaan training nya ...... aku dengan Mr. Sugiyama
Dokumentasi pribadi | Akhirnya, Michelle sebagai LEADER dengan name-tag berbingkai emas sbagai LEADER dan penghargaan training nya ...... aku dengan Mr. Sugiyama
Aku bangga melihat Michelle secara cepat berkarier di sana. Memakai seragamnya dengan name-tag berbingkai emas, itu adalah tanda dia sebagai LEADER, membawahi teman2nya dari junior sampai senior, dari teman2nya manca Negara sapmai teman2nya asli Jepang.

Mr. Sugiyama semakin "terkenal" karena kebaikannya untuk mensejahterakan karyawan2nya. Beliau sering mengajak karyawannya, libur 1 hari dan bermain keluar kota, dengan mobil pribadiny dan semua ditanggung oleh nya.

Tahun 2018 dan 2019, Michelle baru bisa ikutan main ski di Mount Gunma pada saat musim salju, dan tahun 2020 ini, Mr. Sugiyama mengajak karyawannya untuk main ski di pegunungan Nagano.

dokpri
dokpri
Dokumentasi pribadi | Michelle, Mr. Sugiyama dan istr serta karyawan Sevel Shin Urayasu di Mount Gunma
Dokumentasi pribadi | Michelle, Mr. Sugiyama dan istr serta karyawan Sevel Shin Urayasu di Mount Gunma
dokpri
dokpri
Dokumentasi pribadi | Michelle dengan teman2 karyawan Sevel milik Mr. Sugiyama ddan istri di sebuah gunung di Nagano
Dokumentasi pribadi | Michelle dengan teman2 karyawan Sevel milik Mr. Sugiyama ddan istri di sebuah gunung di Nagano
Bahkan, ketika aku menjenguk Michelle di musim panas Agusrus 2019 lalu, Mr. Sugiyama mengajak aku dan Michelle berdua beserta isteinya ke Kawaguchiko, di kaki Gunung Fuji, dengan mobil pribadinya.

Dokumentasi pribadi | Mr. Sugiyama dan istri serta aku dan Michelle, makan siang di Fujikawaguchiko
Dokumentasi pribadi | Mr. Sugiyama dan istri serta aku dan Michelle, makan siang di Fujikawaguchiko
dokpri
dokpri
Dokumentasi pribadi | Aku bersama Mr. Sugiyama dan istri di Narusawa Minamitsuru, Fujikawaguchiko. Seorang bapak batru untukku, dan seprang kakek untuk Michelle, di Jepang .....
Dokumentasi pribadi | Aku bersama Mr. Sugiyama dan istri di Narusawa Minamitsuru, Fujikawaguchiko. Seorang bapak batru untukku, dan seprang kakek untuk Michelle, di Jepang .....
Bayangkan, seorang owner minimart mau menjemput karyawannya beserta ibunya (yaitu aku), untuk bersantai ke Kawaguchiko dengan berbagai fasilitas yang semuanya ditanggungnya.

***

Cerita tentang Mr. Sugiyama yang mengajak aku dan Michelle berkeliling ke Kawagichino ini memang cukup membuat hatiku berbunga. Karena, Michelle berhasil untuk bersosialisasi dengan lingkungan nya, dan mampu memberikan nuansa yang berbeda sebagai warga asing  yang kuliah dan bekerja di Jepang.

Aku sungguh berbahagia, bukan karena itu saja tetapi karena Michelle semaki mantap untuk mencari network dan link2 lokal Jepang, dimana memang dia serius untuk tinggal dan berkarya di Jepang.

Ketika aku disana dan aku berada di lingkaran hifup Mr. Suiyama ini, anganku melayang. Aku merasakan betapa Mr. Sugiyama "kesepian" karena beliau tidak dikaruniakan anak dengan istrinya, sehingga aku sangat mengerti mengapa minimart Sevel nya, semua karyawan2nya adalah anak2 muda, dari berbagai Negara.

Beliau cukup tegas, terbukti ketika Michelle beberapa kali bercerita, ada beberapa karyawannya yang sedang magang tetapi akhirnya tidak diterima bekerja karena presentasi pekerjaannya tidak memuaskan.

Tetapi ketika karyawannya sangat memuaskan dengan hasil pekerjaannya, beliau tidak segan2 mencoba mensejahterakan karyawannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah memberikan berbagai panganan dan cemilan dari tokonya untuk kaaryawannya setelah sekesai bekerja, setiap hari.

Juga, mengajak karyawan2nya untuk berlibur seharian, bermain ski di musim salju. Atau beberapa karyawannya yang dianggap sangat memuaskan dengan hasil pekerjaanya, di promosikan dan di training oleh Sevel pusat, untuk dijadikan "seseorang" disana, termasuk Michelle .....

Setiap hari aku pas menjenguk Michelle, aku pasti menjemputnya sekitar jam 22.00. Karena Michelle selesai bekerja jam 10.30 malam. Beres2 sampai jam 23.00 baru pulang.

Michelle juga teman2nya, akan membawa puang banyak panganan dan cemilan. Ada bento, sayur2an, roti, kue dan sebagainya. Dan, untuk panganan2 yang dibatas kadaliwarsa pun, tidak akan di jual lagi. Dan karyawannya pun boleh membawa pulang untuk sisa hari dirumah.

Michelle sering membawa pulang dan memakannya di malam hari sampai pagi hari. Begitu selama ini, membuat anakku ini bisa dibilang, tidak mengeluarkan uang sedikitpun, karena makan dan kereta atau transportnya ditanggung pekerjaannya .....

Tuhan memang Maha Baik ......

Ketika aku merasa sangat bingung waktu Michelle berkeras untuk tinggal di jepang, sementara Negara ini sangat "tidak ramah" dengan bahasanya dan biaya hidup serta biaya sekolahnya sangat tinggi. Tetapi yang terjadi sama sekali tidak pernah aku pikirkan.

Bahwa, Tuhan memberikan Berkat2 NYA yang luar biasa seturut dengan Rencana NYA.

Memang aku terpikirkan tentang seorang Mr. Sugiyama? 

Memang aku bisa terpikir tentang karies Michelle sebagai LEADER dan mampu membiayai hidup dan kuliahnya? 

Atau, tentang prestasi2 yang diraih oleh anakku untuk akhirnya dia mampu menjadpatkan apresiasi2 dari tempat nya kuliah dan bekerja? 

Mr. Sugiyama adala h salah satu "malaikat Tuhan", yang memabwa Michelle sebagai salah satu bagian dari Rencana Tuhan di Jepang. Mr. Sugiyama juga merupakan "alaikat pelindung Michelle", untukku, karena aku merasa aman dengan Michelle bekerja disana.

Dengan keberadaannya, aku diam2 menganggap Mr. Sugiyama sebagai "ayahku" atau "kakek Michelle", dan wajahnya pun sangat ramah. Aku bisa sedikit "berantung" untuk menitipkan Michelle ke tangn yang aku percaya .....

Tahun ini 2020, jia aku datang lagi mengjenguk Michelee di Jepang, Mr. Sugiyama berjanji untuk kami tiggal 1 hari di ruamhnya di sebuah kota, dimana dibelakangnya terdapat hutan Sakura.

Waaaaaaaaa .......

Aku tidak sabaaaarrrrrrr .......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun