Aku mempersiapkan "peralatan perangku" untuk menghadapi hujan dadn angin kencang. Aku memakai jaket plastic, yang menahan angin. Lalu aku pun memakai topi salju ketat, supaya rambutku tidak berantakan dan menutup mataku. Terakhir, aku memaki jaket hujan dengan hoody.
 Pagi hari, dengan semangat ceria walau hujan lebat dan angin kencang, aku cukup optimis dengan jas hujan standar. Tetapi malam pulang lagi, aku membeli jas hujan besar dan panjang untuk menghangatkan tubuhku dan supaya tidak tersiram hujan .....
Â
***
Payung?
Seharusnya aku memakai payung, tetapi karena aku hanya bisa dengan 1 tangan (kiri) saja, paying pun aku kepit di sela2 kakiku. Walau tidak banyak menutupi wajahku, tetapi lumayan lah patung itu menutupi tubuhku dari angin.
Siap?
Lalu aku berdoa, karena saat itu hujan lebat dan angin kencang. Tidak ada satupun orang yang terlihat. Bahkan mobil pun tidak ada yang melaju. Deg2an? Tentu! Tetapi dengan doa dan mengajak Tuhan ikut denganku, aku yakin semuanya akan baik2 saja, sesuai dengan rencana NYA .....
Apartemen Michelle berada jauh di "pedesaan" Jepang, di Funabashi Hoten, Chiba. Funabashi Hoten, terletak di utara timur dari kota besar Funabashi. Dari stasiun Funabashi Hoten, apartemen Michelle masih harus berjalan kaki standard sekitar 20 menit.
Didaerah itu, tidak banyak yang dilihat. Bahkan daerah apartemen Michelle haya ada 1 restoran saja, Yoshinoya. Jadi, bisa dibayangkan, betapa deg2an nya aku untuk bertemu dengan pak Richard dengan hujan dan angin kencang.