By Christie Damayanti
Ketika badai salju mereda, dan Michelle tetap harus kuliah, melewati bungkahan2 salju yang mulai mencair, Januari 2018 lalu
***
Sejak aku belajar di SD sampai SMA, aku tahu bahwa Jepang adalah Negara yang sangat berpotensi gempa dan juga tsunami. Sebuah fakta dari referensi2 yang aku baca, seperti halnya Indonesia, Jepang memang merupakan bagian dari negara2 yang rawan gempa bumi, karena Indonesia dan Jepang masuk dalam apa yang disebut "lingkaran api Pasifik'. Atau terkenal dengan sebutan "Ring of Fire".
Pada kenyataannya, Jepang memang berada pada 3 lempeng benua yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Samudera Pasifik dan Lempeng Filipina. Yang mengakibatkan pergeseran lempeng rawn menjadi gempa. Sedangkan, Indonesia terletak pada 4 lempeng benua, yaitu Lempeng Asia, Lempeng Australia, Lempeng Samudera Hindia dan Lempeng Samudra Pasifik.
 Seperti yang kita tahu, bahwa gempa bumi ada 2 macam, yaitu gempa vulkanik (dari letusan gunung berapi) dan gempa  tektonik (dari getaran dibawah bumi). Ketika Indonesia banyak terdapat gunung berpi yang masih aktif dan Indonesia sering terjadi gempa vulkanik, tetapi Jepang lebih sering terjadi gempa tektonik.
Dengan Jepang telalu terjadi pergesera lempeng bumi, dan akhirnya terjadi gempa tektonik, maka gempa tektonik itu akan mengakibatkan gelombang besar atau gelombang seismic yang sampai ke permukaan bumi lalu menimbulkan getaran dan kerusakan di permukaan bumi.
Efek kerusakan ini tergantung dari besar atau kecilnya serta durasi getaran tersebut. Dan ketika lempeng bumi tidak kuasa menaham getaran2 besar ini, gelombang besar akan muncul naik kepermukaan bumi, yang disebut tsunami (arti dalam bahasa Jepang : ombak besar di pelabuhan).
Yang aku baca sebagai referensi, gelombang tsunami dapat merambat kesegala arah dengan kecepatan yang luar biasa! Antara 500 -- 1000 km/jam!
Jepang juga pernah mengalami gempa tektonik yang dianggap terbesar dalam sejarah, dengan kekuatan anatar 6-8 MSR yang terjadi di wilayah laut lepas pantai Jepang, sekitar 3 abad yang lalu. Akibatnya, konon membuat Jepang terpecah2 menjadi Negara kepulauan dan memunculkan Gunung Fuji.