Karena Jepang benar2 mempersiapkan diri mereka membangun infra-struktur kehidupan teknologinya untuk generasi baru milenial! Jika masyarakat seumurku mungkin tidak suka dengan manga, kartun atau teknologi, Jepang membenahi dengan destinasi2 wisata yang khas Jepang serta kuliner2nya yang sudah mendunia!
Jepang memang sebuah Negara yang sudah mempersiapkan segalanya, ketika Negara tersebut sadar tenatng sebuah bahaya dari semakin menurunnya tingkat populasi disana. Dan dengan kepiawaiannya lewat teknologi serta kepintarannya sebagai salah satu Negara paling kreatif di dunia untuk menciptakan berbagai cara untuk menarik minat dunia, supaya dunia beramai2 masuk ke Jepang ......
***
Aku pun mulai sadar setelah aku sudah beberapa kali kesana, ketika anakku sudah tinggal disana. Jika aku sudah 2x kesana sebelum anakku disana, aku hanya sekedar berwisata saja. Tanpa berusaha ingin tahu lebih banyak, kecali tentang lingkungan dan arsitekturnya.
Tetapi ketika aku bolak balik kesanan tanpa tahu 100% aku harus kemana lagi, karena aku kesana hanya sekedar menjenguk dan menemani anakku yang kuliah dan bekerja disana, barulah aku banyak merenung, mengamati bahkan sedikit riset dan tanya jawab dengan banyak orang, tentang apapun yang aku ingin tahu mengenai Jepang.
Salah satunya adalah ini.Â
Bahwa fenomena saat ini, dunia berbondong2 masuk ke Jepang, bahkan ketika Jepang sering mengalami bencana (karena Jepang memang salah satu Negara gempa karena terletak di lempeng pecahan bumi utara-selatan), dan bencana tersebut menjadi viral di seluruh dunia. Dan wisatawan pun (terutama anak2 muda), tetap berbondong2 kesana ......
Beberapakali aku kesana, jika aku berjalan2 tanpa teman karena anakku sedang kuliah atau bekerja, aku akan sering bertanya2 jika ada yang bisa berbahasa Inggris. Jika pun tidak ada yang bisa berbahasa Inggris, aku lebih mengamati keadaan masyarakat disana sehari2.
Atau ketika aku berjalan2 dengan Michelle jika dia libur atau sedang off kerjanya, aku selalu minta tolong untuk menanyakan hal2 yang aku ingin tahu, dengan berbahasa Jepang. Karena Michelle sudah sangat fasih berbahasa Jepang .....
Memang, mereka bukan ahli tentang situasi dan keadaan Jepang, Negara mereka sendiri, tetapi dari jewaban2 mereka, aku bisa mengambil kesimpulan tentang "kesepiannya" masyarakat lansia Jepang, karena ditinggal cuunya merantau ke Negara lain, atau anak2nya yang tidak mau mempunyai anak.
Mengapa Jepang (atau negara2 yang lainnya) susah untuk mengembangkan masyarakatnya?Terutama Jepang, adalah salah satu Negara termahal di dunia, sehingga tidak heran jika masyarakat Jepang harus berpikir beberapa kali tentang "punya anak", sehingga angka kelahiran di Jepang terus mengalami kemunduran.Ketika Michelle anakku mengobrol dengan seorang nenek yang bersama2 dengan kami menunggu kereta di stasiun, dia menawarkan Michelle untuk sering bertandang ke ruahnya, karena dia sebatang kara setelah suaminya meninggal dan anaknya berada di Amerika, sementara dia tidak mempunyai cucu.Nenek itu katanya, mempunyai ruamh besar dan bingung, nantinya rumahnya mau untuk siapa karena anak2nya berada jauh di Amerika dan tidak mau kembali lagi ke Jepang .....