By Christie Damayanti
Di jaman revolusi industry, 'vending machine' diciptakan di Inggris. Konsepmya adalah untuk 'menjual' berbagai produk, supaya tidak merepotkan manusia. Ya, 'vending machine' ini awalnya adalah untuk penjualan berbagai barang kecil yang memang menjadi kebutuhan utama. Seperti minum, rokok, tiket, atau makanan ringan.
Mesin ini diciptakan oleh Percival Everitt tahun 1883, dan tersebar luas di stasiun2 kereta dan di kntor2 pos di London. Awalnya, memang hanya untuk membeli tiket, atau amplop, kartu serta kertas2 catatan. Tetapi semakin kesini, vending machine semakin disempurnakan.
Hampir semua Negara, memakai jasa vending machine ini, termasuk Indonesia. Yang lebih dipakan biasanya adalah untuk mesin penjual minuman dan makanan ringan. Atau rokok. Tetapi setelah aku pergi keliling dunia, Negara yang benar2 memakai jasa vending machine adalah Jepang.
 Siapa tidak kenal Jepang? Sebuah negara'super power' di bidang teknologi, Negara mahal dan terkenal dengan sumber daya yang mahal. Sehingga, sumber daya itu digantikan oleh vending machine.
Disudut kota manapun di Jepang, selalu ada vending machine. Baik di kota2 besar, maupun di desa2 di Jepang. Bahkan, ketika aku masuk ke desa2 disana, vending macine justru semakin lengkap penjualannya, dan semakin banyak .....
Barang2 yang dijual, pastinya seperti di negara2 yang lain. Makanan dan minuman ringan. Dan rokok. Itu yang umum dimanapun, di Negara manapun. Tetapi, di Jepang, vending machine semakin beragam.
Vending Machine untuk tiket
Awal mula, memang vending machine hanya untuk beli tiket kereta. Dan ini tetap dipertahankan. Jepang benar2 meletakkan banyak vending machine di semua stasiun, kereta, bandara, terminal bus dan sebagainya, untuk membeli tiket atau isi ulang tiket2 lokal, seperti kartu kereta Suica.
Dan walau bahasanya aku tidak mengerti, tetapi dengan mudahnya aku mengisi kartu kereta Suica ku, kapanpun aku butuhkan dan berapa banyak pun aku isi ulang. Minimal 500 Yen untuk isi ulang.