Shibamata Taishakuten Temple, sebuah kuil Budha dengan banyak penghargaan dalam bidang tata penghijauan lewat Taman Jepang (Suikeien), dan phpn cemara Jepang yang diatur secara naturai, seperti bonsai raksasa.
***
Ujung dari penyusuran jalan2 ke kota tua Shibamata, ternyata adalah "Shibamata Taishakuten Temple". Sebuah kuil dari agama Budha, sebagai "jantung" Shibamata!
Dikenal secara resmi sebagai Kyoei-zan Dikyoji, kuil ini sangat unik dan suasana lingkunganya sangat magis. Berada di tengah2 permukiman warga Jepang dalam 'kota tua', kuil ini benar2 sebuah permata Shibamata.
Didirikan tahun 1629 oleh Nichiei Jnin, kuil ini benar2 terlihat sangat "tua". Materialnya sudah hamper penuh denan lumut, menambah keunikkannya. Bahkan, ada pohon cemara (kalau tidak salah), dengan rantingnya menjalar kemana2, di dukung dengagn sebuah konstruksi kayu, sehingga konsep 'hijau' disana semakin menambah keunikkannya (lagi).
Shibamata Taishakuten Temple ini, mempunyai gerbang cantik. Setiap kuil, pasti mempunyai gerbang2 yang masing2 mempunyai keunikkannya tersendiri. Biasanya, setiap kuil mempunyai gerbang besar, tnpa pintu. Dengan tulisan2 kanji (tidak semua gerbang ada tlisan kanjinya), yang pasti menuliskan nama kuil tersebut.
Konsep kuil ini berbeda dengan gerbang ala "Torii" Jepang. Ukiran2 kayu yang diukir oleh sangat berpengalaman, membuat semua bangunan kompleks kuil ini sungguh sangat menakjubkan!
Tahun 1996, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, menetapkan kuil ini sebagai salah satu dari 100 "Soundscape Jepang" (aku belum menemukan kata2 yang pas dengan 'soundscape) terbaik, yang dimaksudkan sebagai symbol bagi masyarakat local dan untuk mempromosikan sebuah kehidupan religious dalam lingkungan kehidupan.