Konsep Tokyo SkyTree sendiri sebenarnya seperti menara2 yang lain, untuk observasi, wisata serta pemancar. Dan juga sebagai icon atau symbol kota atau Negara.
Apalagi Tokyo SkyTree ini telah menjadi struktur tertinggi di Jepang sejak tahun 2010, dan mencapai ketinggian akhir 634 m pada bulan Maret 2011, sekaligus menjadikannya sebagai menara tertinggi di dunia, melampaui Menara Canton di Guangzhou, dan merupakan struktur tertinggi nomor dua di dunia setelah Burj Khalifa (829,84 m).Wikipedia.
Pertama, dengan nama menara Tokyo SkyTree.
Kata "sky tree" mengingatkan ku tentang dongeng masa kecilku. Tentang seorang raksasa yang menculik seorang anak perempuan dan akan membawanya ke negeri raksasa di atas awan. Dan raksasa tersebut menggendong si anak perempuan tadi, memanjat sebuah pohon yang sangat tinggi, menjulang sampai atas awan menuju langit, menuju negeri raksasa ......
Bisa dibayangkan, ketika si raksasa menggendong seorang anak perempuan naik pohon ini menuju negeri raksasa diatas awan?
Menarik sekali, ketika gambar itu berdekoratif tentang gambar kartun. Pohon kartun, dengan daun2 hijaunya. Mengulir sampai ke angkasa. Membuat otakku melayang2, sebenarnya konsep awal seperti apakah menara Tokyo SkyTree ini? Apakah memang awalnya merupakan konsep alam, yang kemudian menjadi modern? Secara, sampai detik ini aku cari di toko buku lomal di Tokyo, semua buku tentang menara ini bertuliskan kanji.Â
Ketiga, karena pikiranku terus menghayal sebagai pohon tinggi yang menjulang sampai angkasa, akhirnya otakku "memaksaku" untuk berpikir tentang akar dan ranting2nya. Akar dan ranting2 itu ku identifikasikan menjadi berbagai macam fungsi ruang dalam "tubuh" menara ini.