By Christie Damayanti
Sedikit pengamatanku di Nishi Funabashi, sepertinya kota ini menjadi semacam "kota transit", tempat pertemuan beberapa perlintasan kereta Chuo-Sobu Line, Musashino Line, Keiyo Line, Tokyo Metro Tozai dan Toyo Rapid Railway Line.Pertemuan ke-5 lintasan kereta ini menjadi Nishi Funabashi cukup padat sebagai kota transit di distrik Chiba.
Jadi, jika aku dan Michelle dari Funabashihoten mau ke Ryogoku sekolah Michelle di Tokyo, kereka akan berhenti dulu di Nishi Funabashi, pindah kerera dengan lintasan ke Ryogoku. Sehingga walau kota Nishi Funabashi kecil, stasiunnya cukup padat. Kelima lintasan kereta itu adalah dari pemukiman padat di daerah Chiba.
Sebagai kota transit, Nishi Funabashi punya berbagai fasilitas. Selain yang sudah aku jelaskan di artikelku sebelumnya, kota ini padat juga dengan hotel "kelas melati", resto, cafe dan pub. Dan karena Jepang umumnya dan Nishi Funabashi khususnya adalah daerah yang "kecil", maka fasilitas2 ini pun kecil2.
Tetapi ..... ya itu tadi. Dengan desain minimalis serta konsep idealis, kota Nishi Funabashi seakan membius siapapun yang datang. Kota ini punya jalan2 lingkungan mungil, tetapi penuh dengan tawa ria lewat kuliner. Hampir semua resto dan cafe menawarkan makanan Jepang seperti ramen, udon, ricebowl serta sushi dan sashimi. Tidak satupun aku melihat makanan2 asing. Ya ..... Jepang adalah salah satu negara yang sangat bangga dengan kemanpuannya sendiri!
***
Ahhh ..... ada 1 resto asing yaitu Mc Donald. Tapi sepertinya tidak banyak yang datang. Palingan, yang datang adalah anak2 muda Jepang atau anak2 muda asing yang tinggal atau belajar disini. Pun tidak banyak .....