Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kata "Jakarta yang Bernanah, Pengebirian Fasilitas Perkotaan atau Cemetary View", Membuat Mereka Terpengarah!

13 November 2017   09:36 Diperbarui: 13 November 2017   09:40 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi FT Arsitektur Untar

By Christie Damayanti

Mereka yang terpengarah (aku melihat langsug dari panggung ......)

Menjadi dosen untukku adalah impian papaku almarhum. Beliau sangat menginkan aku menjadi dosen dan berkarier di dunia akademik. Bahkan impian beliau yang belum aku turuti adalah aku melanjutkan S3, sesuai dengan jalur jurusan keinginanku.

Aku sebagai dosen sejak tahun 2000, mengajar di S2 manajemen Untar, dengan 1 mata kuliah. Dan juga mengajar S1 fakultas teknik sipil di Ukrida, dengan 8 mata kuliah. Dan setelah aku terserang stroke, aku pun mengundirkan diri karena aku sering error, dengan bicaraku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tetapi kemarin, aku Launching Buku "The Series : Jakarta Puzzle",bentuknya adalah ngobrol2 santai, serta kuliah umum dan diskusi. Apa yang ada dipikiranku tetang Jakarta, aku ingin mentransfernya kepada mahasiswa2 arsitektur, supaya mereka yang peduli dengan kotanya, mulai berbenah diri untuk ikut serta berkarya bagi Jakarta dan Indonesia.

Karena, tidak banyak orang tahu tentang perpamasalahan kota Jakarta secara detail. Yang masyarakat tahu, bahwa Jakarta adalah ibukota yang terkenal karena macetnya, banjirnya, PKL nya atau hanyak sekedaar kota yang semrawut. Tetapi MUNGKIN belum banyak orang tahu tentang masalah2 detail penghijauan, pedestrian, bakan sekedar membuang sampah!

Tidak juga banyak yang tahu, bahwa bangunan2 berkaca yang selalu memantulkan sinar matahari, yang menyilaukan. Atatu tentang kebutuhan warga Jakarta tentang perumahan, tetapi salah sasaran. Begitu juga tentang adanya pabrik beton yang seenaknya saja melanggar peraturan, bahkan tentang TPU yang diambil alih untuk apartemen mewah, yang pemandangannya adalah kuburan!

Ini semua adalah pengamatanku ditambah hasil sedikit risetku sendiri, tentang hal2 yang aku tuliskan. Tujuannya, bukan hanya untuk mengkritik pemerintah saja, bukan juga untuk menjelek2an, tetapi ada yang aku mau sampaikan dengan sedikit solusi, yang mungkin bisa membantu pemerintah. Tentu adalah solusiku sebagai wrga negara yang mungkin tidak bisa dibandingan dengan solusi pemerintah yang bisa berkolaborasi dengan instansi2 yang lain, yang astinya tidak akan bis aku lakukan sendirian .....

Hampir 1,2 jam aku memaparkan apa yang aku tuliskan di buku ini, sebelum moderator memulai Tanya jawab ......

***

Aku menuliskan, minimal ada sekitar 30 titik reformasi Jakarta, setidaknya dalam buku2kuini, untuk mengelengkapi puzzle2 (masalah2) Jakarta, sehingga Jakarta akan tergenapi dalam solusi permasalahnnya. Kata2ku dalam 30 titik reformasi ini, memang cukup "keras" menampar semua orang, terutama orang2 yang berkecimpung tentang Jakarta.

Kata2ku dalam ke-30an reformasi Jakarta ini, cukup "keras", bahkan sangat keras! "Jakarta yang Bernanah dan Berdarah", misalnya. Seakan2 kota Jakarta itu akan collaps karena bernanah dan terus bedarah. Lalu, ada juga tentang "Siapa yang Memanipulasi Jakarta?". Apa sih atau siapa sih, yang berani2 untuk memanipulasi kota Jakarta? Seseorang kah? Sekelompok orang kah? Atau justru Jakarta sendiri kah?

Tentang "Pukulan Pemukiman Jakarta", sebenarnya bisakah warga Jakarta kelas bawah bahkan yang paling bawah, bisa memiliki rumah di Jakarta? Bisa saja, ada risetnya, asalkan ...... 'titik-titik' ......

Lalu juga, apakah "Generasi yang Hilang?". Seberapa jauhkah generasi kita yang hilang itu, bisa berbuat untuk Jakarta? Karena, pada kenyataannya, kemungkinan besar masih aka nada lagi generasi2 Jakarta (bahkan Indonesia) yang hilang ......

Kata2 "Pengebirian" Fasilitas Perkotaan, Menghasilkan Kota yang 'Hilang Kendali',ini keras sekali lho! Aku menuliskannya tentang fasilitas2 perkotaan di Jakarta, yang masih jauh dari sentuhan pemerintah kota. Bahkan ketika Bp Ahok sudah mulai berbedah dengan perbaikan2 fasilitas perkotaan, pengamatan2ku sendiri, banyak yag sesuai dengan kebutuhan warga kota. Apalagi tentang yang berhubungan dengan warga disabilitas ......

Bagaimana dengan "Fenomena Kaum Urban dan Penduduk Gelap Kota?".Pasti tidak akan terpikirkan, bahwa sebagian penduduk Jakarta adalah 'penduduk gelap', dengan arus urbanisasi, bahan yang datang dari luar negeri. Terpikir kah, kita?

Lagi, apa yang dimaksud dengan "Pembangunan Kota yang Brutal?".

Hahaha ..... pembangunan Jakarta itu sungguh BRUTAL. Sungguh! Jakarta mau dijadikan kota yang hedonis. Jakarta yang dijadikan sebuah kota suer modern, tanpa melihat kaidah2 desain perkotaa. Desain yang acak kadut, bahkan ada "Pembodohan Diri Warga lewat Polusi", membuat Jakarta semakin polusi saja .......

Pasca MRT dalam salah satu titik reformasi Jakarta yang aku tuliskan dalam "Turunan dan Pasca Konsep MRT", memang nya Jakarta lebih baik kah? BELUM TENTU, jika pemerintah kota tidak mampu menalanka fungsinya! Karena dengan adanya MRT, mau tidak mau ada 'turunan masalah2 besar', sebelum Jakarta akhirnya benar2 bisa dibilang sebagai kota yang baik!

Belum lagi, "Jakarta yang Over weight", yang aku tuliskan tentang banyak sekali yang mana membuat Jakarta benar2 over weight! Semisal, tentang kran mobil yang terus di kucurkan dengan banyaknya pameran2 mobil di Jakarta, sehingga dalam waktu 1 tahun saja, Jakarta semakin penuh dengan masuknya ribuan mobil dan sepeda motor. Dimana ternyata, naiknya ribuan kendaraan bermotor itu, tidak sebanding dengan pertambahan lebar dan panjang jalan di Jakarta!

Juga perparkiran yang sangat amburadul, membuat Jakarta semain over weughr, seperi beberapa tulisanku tentang perparkiran.  Ada di "Mana yang Harus Dipilih : Tambahan Lahan untuk 'Saleable' atau Lahan untuk Parkir?"atau juga di 'Fenomena Parkir' di Jakarta : Fasilitas atau Peraturan Dulu? Hak atau Kewajiban Dulu?

Hmmm ......

Ga sangka kan? Masih begitu banyak msalah2 di Jakarta yang 'tersembunyi'. Dan Jakarta benar2 bisa benar2 bunuh diri di salah satu titik reformasi Jakaarta tentang "Jakarta Bunuh Diri", ketika "Bom itu Tinggal Meledak saja".

Apa lagi, ketika semakin kesini Jakarta semakin membesar, masih banyak ancaman2 nya. "Ancama Raksasa Jakaarta", itu membuat Jakarta semakin beringas! Fenomena 'Makan Buah Simalakama' untuk di Jakarta, memang pemerintah kota seperti makan buah simalakama, karena sudah semakin bingungnya untk menata ulang Jakarta ......

***

Ini adalah mimpiku untuk Jakarta. Ketika aku benar2 peduli untuk menata ulang Jakarta lewat konsep2ku, launching buku "Jakarta Puzzle" ini di dunia akademika yang juga di ikutsertakan adanya Smart City Jakarta ini, setidaknya aku merasa puas, ada yang menangkap keinginanku untuk Jakarta.

Beberapa pertanyaan dari mahasiswa, dosen bahkan dari Smart City Jakarta, membuat aku tahu bahwa banyak yang mendengarkan pemaparanku. Dan yang aku merasa berbahagia adalah, mereka bukan hanya sekedar mendengarka dan 'asal aku senang saja', tetapi ada beberapa pertanyaan atau pernyataan yang kontra dengan ku. Dan aku menjawab semuanya, di artikel berikutnya ......

Sebelumnya :

Mimpiku untuk Jakarta : Launching Buku "The Series Jakarta Puzzle"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun