Kata2ku dalam ke-30an reformasi Jakarta ini, cukup "keras", bahkan sangat keras! "Jakarta yang Bernanah dan Berdarah", misalnya. Seakan2 kota Jakarta itu akan collaps karena bernanah dan terus bedarah. Lalu, ada juga tentang "Siapa yang Memanipulasi Jakarta?". Apa sih atau siapa sih, yang berani2 untuk memanipulasi kota Jakarta? Seseorang kah? Sekelompok orang kah? Atau justru Jakarta sendiri kah?
Tentang "Pukulan Pemukiman Jakarta", sebenarnya bisakah warga Jakarta kelas bawah bahkan yang paling bawah, bisa memiliki rumah di Jakarta? Bisa saja, ada risetnya, asalkan ...... 'titik-titik' ......
Lalu juga, apakah "Generasi yang Hilang?". Seberapa jauhkah generasi kita yang hilang itu, bisa berbuat untuk Jakarta? Karena, pada kenyataannya, kemungkinan besar masih aka nada lagi generasi2 Jakarta (bahkan Indonesia) yang hilang ......
Kata2 "Pengebirian" Fasilitas Perkotaan, Menghasilkan Kota yang 'Hilang Kendali',ini keras sekali lho! Aku menuliskannya tentang fasilitas2 perkotaan di Jakarta, yang masih jauh dari sentuhan pemerintah kota. Bahkan ketika Bp Ahok sudah mulai berbedah dengan perbaikan2 fasilitas perkotaan, pengamatan2ku sendiri, banyak yag sesuai dengan kebutuhan warga kota. Apalagi tentang yang berhubungan dengan warga disabilitas ......
Bagaimana dengan "Fenomena Kaum Urban dan Penduduk Gelap Kota?".Pasti tidak akan terpikirkan, bahwa sebagian penduduk Jakarta adalah 'penduduk gelap', dengan arus urbanisasi, bahan yang datang dari luar negeri. Terpikir kah, kita?
Lagi, apa yang dimaksud dengan "Pembangunan Kota yang Brutal?".
Hahaha ..... pembangunan Jakarta itu sungguh BRUTAL. Sungguh! Jakarta mau dijadikan kota yang hedonis. Jakarta yang dijadikan sebuah kota suer modern, tanpa melihat kaidah2 desain perkotaa. Desain yang acak kadut, bahkan ada "Pembodohan Diri Warga lewat Polusi", membuat Jakarta semakin polusi saja .......
Pasca MRT dalam salah satu titik reformasi Jakarta yang aku tuliskan dalam "Turunan dan Pasca Konsep MRT", memang nya Jakarta lebih baik kah? BELUM TENTU, jika pemerintah kota tidak mampu menalanka fungsinya! Karena dengan adanya MRT, mau tidak mau ada 'turunan masalah2 besar', sebelum Jakarta akhirnya benar2 bisa dibilang sebagai kota yang baik!
Belum lagi, "Jakarta yang Over weight", yang aku tuliskan tentang banyak sekali yang mana membuat Jakarta benar2 over weight! Semisal, tentang kran mobil yang terus di kucurkan dengan banyaknya pameran2 mobil di Jakarta, sehingga dalam waktu 1 tahun saja, Jakarta semakin penuh dengan masuknya ribuan mobil dan sepeda motor. Dimana ternyata, naiknya ribuan kendaraan bermotor itu, tidak sebanding dengan pertambahan lebar dan panjang jalan di Jakarta!
Juga perparkiran yang sangat amburadul, membuat Jakarta semain over weughr, seperi beberapa tulisanku tentang perparkiran. Â Ada di "Mana yang Harus Dipilih : Tambahan Lahan untuk 'Saleable' atau Lahan untuk Parkir?"atau juga di 'Fenomena Parkir' di Jakarta : Fasilitas atau Peraturan Dulu? Hak atau Kewajiban Dulu?
Hmmm ......