Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kaum Disabilitas, Apa yang Mau Kita Perbuat untuk Hidup Kita?

8 Mei 2017   11:21 Diperbarui: 28 Juli 2017   19:44 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuatu untuk apa? Kita akan BERUSAHA untuk menghadirkan senyum di bibir kita, menghadirkan pergerakkan tubuh kita untuk menyapa matahari, menghadirkan kekuatan kita unuk makan dan bermain dengan anak2, atau menghadirkan kebahagiaan untuk (paling tidak) diri sendiri, bahkan untuk keluarga dan sesama.

Dari usaha untuk menghadirkan kebahagiaan itu, pastilah timbul niat kita untuk BERDOA,karena doa yang kusyuk dan berharap pada Tuhan untuk mengablkan keinginan2 kita, membuat “bekerja dan berdoa”,sebagai symbol kehidupan seseorang yang sangat hakiki.

Semangat, berusaha dan berdoa, pun belum cukupu ntuk kita bisa berdamai dengan keadaan kita. Kita tetapi harus PERCAYA pada Tuhan, karena kepercayaan kita kepada NYA akan merupakan kunci kebahagiaan juga untuk kita. Tekankan pada pikiran kita, bahwa Tuhan akan selalu menolong kita, jika kita percaya!

Juga tekankan pada hati kita juga, bahwa apapun yang Tuhan berikan pada kita, itu adalah yang terbaik, walaupun yang ada pada kita adalah yang terburuk! Memang kita mau cacat? Dipikiran kita cacat dalah yang terburuk, tetapi ini adalah yang terbaik untuk kita! Mengapa??

Kita tidak pernah tahu rencana Tuhan untuk masing2 dari kita. Mengapa aku terserang stroke berat yang meyebabkan aku lumpuh tubuh kanan? Mengapa aku harus tetap bekerja untuk anak2ku padahal aku lumpuh ½ tubuh ku? Mengapa? Mengapa? Dan Mengapa???

Itu adalah bagian dari Rencan Tuhan. Kita tidak boleh memaksa Tuhan untuk menjawab pertanyaan2 kita, tetapi yang bisa kita lakukan adalah tetap berusaha untuk bisa berkarya bagi (minimal) kehidupan kita sendiri, di masa depan kita …..

Dan yang terakhir adalah yang menutup bagian dari keterbatasan kita adalahjangan lupa untuk bersyukur.Karena BERSYUKURadalah inti dari kebahagiaan kita. Lepas dari semua permasalahan dan kecacatan hidup dan fisik kita, jika kita bersyukur, berarti kita berdamai dengan keadaan kita.

Dimana jika kita sudah berdamai dengan keadaan kita, berarti juga kita mampu dengan tenang dan santai untuk melakukan al2 yagn menyenangkan hidup kita, walau kita tetap dalam keterbatasan sebagai bagian dari kaum disabilitas ……

Dan bersyukur merupakan titik balik tentang kebahagiaan kita sebagai seseorang yang dalam keterbatasan.

Jadi, jika kita sadar dengan keterbatasan fisik kita serta kita sadar pada kenyataan hidup kita dimasa dengan, dengan tanggungan keluarga masing2 kita, apakah yang mau kita perbuat?

Apakah kita tetap mau memasak Tuhan untuk menjawab doa2 kita saja, tetapi tanpa mau berusaha untuk berbuat sesuatu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun