Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Datang di ‘Vatican City’

1 September 2016   13:15 Diperbarui: 1 September 2016   13:25 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


2 Juli 2014 - Hari kedua di Roma …..

Hari pertama, kami hanya makan2, dan mengeksplore di daerah sekeliling hote, di Rue Sistine sampai ke Piazza Barberini dan mengeksplore Fontana del Tritone. Karena sampai Roma dari Paris pun sudah siang. Makan siang dan berjalan2 diareal hotel saja.

Baru di hari kedua kami di Roma, aku baru merencanakan mengeksplore Roma. Cara yang ternyaman adalah mengendarai bus tingkat dengan konsep “Hop on & Hop Off”, seperti yang aku lakukan di Amsterdam.

Lihat tulisanku Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata ‘Hop-On dan Hop-Off’

Tetapi waktu di Amsterdam kami hanya membayar sekitar 10 Euro per-orang, di Roma kami harus membayar sekitar 39 Euro per-orang! Hmmmm ….. walau mahal, tidak ada yang lebih baik untuk mengeksplore Roma, karena dengan bus wisata ini, kami bisa naik turun seenaknya setiap pemberhentian, tanpa harus membayar lagi. Dari pada naik taksi?

Pertama kali, aku pastikan anak2ku melihat maestro wisata di Ital, adalah San Peter, atau St Pietro, atau Basilika di Vatica, istana Paus, pemimpin umat Katolik dunia. Itu yang terutama untuk mengunjungi San Peter di Vatican, dan tempat wisata yang lain menunggu kami puas disana ……

Sebelum kami berangkat ke Eropa, aku sudah ‘menyiapkan’ kedua anak2ku. Tentang cerita2 di Eropa. Tentang konsep jalan2 disana. Tanang tanggung jawab. Bahkan tentang uang dan harga2 untuk membeli apa yang anak2ku inginkan. Tarmasuk aku bercerita tentang sejarah arsitektur Eropa.

Mengapa aku harus bercerita tentang sejarah arsitektur Eropa? Karena aku tahu, anak2ku bahkan sebagian besar anak2 muda ABG sekarang, mereka tidak ingin tahu tentang arsitektur Eropa. Yang mereka tahu dan tertarik adalah tentang arsitektur modern. Bahkan mereka jelas2 memilih ke Amerika (walau kami sering kesana karena adikku punya rumah disana), atau ke negara2 modern. Bukan Eropa.

Aku memang sangat ingin mengajak anak2ku ke Eropa untuk mereka bisa melihat betapa ‘kaya’ nya dunia dengan situs2 klasik, dan betapa negara2 itu memelihara situs2 itu tanpa merusaknya, bahkan mengembangkannya dengan memakai bangunan2 tersebut lewat pemugaran bahkan ‘membekali’ fasilitas2 modern didalamnya untuk bangunan2 klasik tersebut nyaman untuk digunakan …..

Aku banyak bercerita tentang Vatica, sebuah negara terkecil di dunia, dan berada di negara Italia. Disebut negara terkecil di dunia karena Vatican hanya mempunyai 1 bangunan yang bersambung2, yaitu Gereja Basilika San Pieter, dengan bangunan2 fasilitasnya, tempat Paus dan semua pembantu2nya bermukin. Bahkan untuk mereka kepasar (tradisional atau supermarket) pun, mereka harus keluar dari Vatican dan masuk ke negara Italy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun