Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Proses ‘Go Internasional’, Karyaku untuk Indonesia

11 Juli 2016   16:21 Diperbarui: 11 Juli 2016   16:40 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti


Aku dan Ms Tresnawati Prihadi, Direktur Museum Philatelic Singapore

Sebelumnya :

Bertemu Ray Choo, ’Postcrosser’ Singapore

Untukku Singapore adalah …..

Sungguh, aku tidak pernah mengira bahwa Ms Tresnawati Prihadi adalah seseorang yang benar2 ramah dan murah senyum. Pertama ali aku ‘melihat’ Ms Tresnawati lewat intrnet, beliau seakan seorang perempuan tegas dan mungkin agak keras dan susah untuk diajak tersenyum. Dengan posisinya yang tinggi, sebenarnya aku sangat mengerti karakter seorang pemimpin, seperti juga atasan2ku yang memang sebagai pemimpin di perusahaan besar …..

Tetapi ketika aku dihadapkan oleh Ms Tresnawati, aku bisa melihatnya sebagai seorang perempuan yang ramah dan bersahaja. Dengan memakai baju sederhana, kata2nya lembut berirama.

Awalnya, aku berusaha untuk berkomunikasi memakai Bahasa Inggris, seperti surat2 dan proposalku yang memang memakai Bahasa Ingrris. Tetapi ketika aku tersewrang stroke, walau aku masih mampu untuk mengerti bahkan menulis durat dalam Bahasa Inggris, tetapi aku sungguh susah untuk berkomunikasi dengan Bahasa itu.

Ingatanku masih jernih bahkan hafal semua yang aku pelajari, tetapi melafalkannya itu yang susah. Sangat sengau, ditambah aku memang masih belum fasih untuk ‘berbicara’ dengan lidah yang masih kaku dan susah untk ‘mengeluarkan’ kata2 dari dalam otakku …..

Ketika aku mulai berbicara dengan Bahasa Inggris, seringkali kata2ku tidak mampu keluar, sehingga aku sering tergagap lalu sambil tersenyum aku meminta maaf untuk melanjutkan dengan Bahasa Indonesia, karena aku tahu bahwa Ms Tresnawati memang berasal dari Indonesia. Walau aku belum yakin bahwa beliau “masih ingat” Bahasa Indonesia, secara beliau sudah tinggal lama di Singapore.

Ms Tresnawati tertawa melihatku tergagap terus, sambil menepuk2 punggungku. Beliau berkata, “Silahkan berbahasa Indonesia saja, bu Christie”

Kata2nya menyejukkan, dan ternyata dengan ber Bahasa Indonesia, justru beliau  sangat medok Jawa! Tidak seperti ketika beliau berbahasa Inggris ……

Karena beliau sangat sibuk, dan langsung harus pergi lagi untuk meeting di tempat lain, akhirnya kami hanya bertemu sebentar di toko souvenir Museum Philatelic Singapore itu. Aku bertanya, apakah surat2 dan proposalku sudah diterima oleh beliau? Dan ternyata beliau belum menerimanya, mungkin ada di folder ‘spam’,

“Pantesan, tidak ada jawaban sama sekali untukku’,pikirku.

Lalu, aku dengan cepat menceritakan apa yang aku inginkan. Maksudku untuk berpameran di Singapore. Sekalian aku bercerita tentang souvenir2ku untuk beliau, dan beliau akan menempatkan souvenir2ku dalam tempat khusus di Museum Philatelic Singapore.

Aku pun memang sangat terkesan dengan tema2 yang ada di museum ini dengagn kretifitas yang luar biasa. Toko museumnya sebagai souvenir pun, merupakan tempat yang nyaman untuk “berburu prangko dan kartupos”. Jutaan prangko dari seluruh dunia, First Day Cover dan kartupos2 juga dari seluruh dunia, termasuk ‘used-stamps’ dengan tema2 yang sangat menarik, membuat Museum Philtelic Singapore ini sungguh sebuah tempat wisata yang sangat edukatif!

20160610-145044aaaaaaa-57836703b9937301071a2d75.jpg
20160610-145044aaaaaaa-57836703b9937301071a2d75.jpg
20160610-144933aaaaaa-57836713b9937304071a2d7b.jpg
20160610-144933aaaaaa-57836713b9937304071a2d7b.jpg
                                                                                                              Duniaku ….. Dunia Filateli  (Kreatif)

‘Museum Philatelic, Singapore’ : Mungkinkah Museum2 di Jakarta Seperti ini?

Bermula dari Sebutir Telur …..

Sedikit demi sedikit cerita masing2 dari kami berkembang sebagai cerita pertemanan. Aku pun sempat mencertakan tentang rencanaku untuk launching buku ke-7 ku tema Jakarta dan pameran Filateli kreatif tentang Jakarta. Awalnya beliau ragu tentang undanganku ke Jakarta, tetapi akhirnya beliau tertarik ketika aku bercerita tentang materiku untuk berpameran di Singapore …..

Tema Kain Nusantara Indoneisa dari 34 provinsi, sudah aku emailkan kepada beliau beserta foto2nya. Bahkan youtube nya, ketika aku diwawncara oleh El Shinta TV tentang ini. Tema Kain Nusantara Indonesia pun sudah mendapat Rekor MURI Internasional atas namaku sebagai Filatelis Kreatif, sehingga seperti Ms Tresnawati sangat tertarik!

Kain Nusantara Indonesia, koleksiku di El Shinta TV :https://www.youtube.com/watch?v=BuyaTNX7fXw

Bahkan, ketika malamnya aku buka emailku, bahwa Ms Tresnawati sangat tertarik untuk mempelajari materi koleksiku dan akan datang ke Pameran Filateli Kreatif ku di Balaikota tanggal 23 Juli 2016, 2 minggu lagi!

Thx Jesus! Puji Tuhan!

Step by step, Tuhan membimbingku. Memang belum tentu akan ada ‘go internasional’ untukku, tetapi setidaknya, ada kemungkinan besar ketika Ms Tresnawati tertarik untuk mempelajari materiku. Itu langkah awal, bukan? Dan ini adalah proses. Dan jika Tuhan berkenan, tidak ada yang dapat melawan ……

***

Dunia filateli mungkin hanya seujung kuku bagi sebagian orang. Apa itu filateli? Untuk apa? Masih banyak untuk bisa berkarya lewat dunia yang lain, asalkan bukan filateli, bukan?

Mungkin itu benar. Mungkin filateli hanya sebagai ‘mainan’ saja bagi mereka. Tetapi ternyata saat ini hanya itu yang bisa aku lakukan dengan keterbatasanku, sebagai enyandang disabilitas lumph sepaaruh tubuh sebelah kanan. Aku hanya mampu berkarya lewat hobiku, duluar dari pekerjaanku sebagai arsitek yang sangat tidak memungkinkan seperti dahulu.

Tetapi justru lewat dunia filateli (kreatif), membuah aku sadar bahwa walau aku terbatas, ternyata berkarya itu bisa ‘menyembuhkan’. Dan dari karya seorang Christie, ada banyak bisa menginspirasi banyak orang ……

Dunia Filateli Kreatif lewat karyaku, semoga mampu ikut mengharumkan nama Indonesia lewat Rekor MURI Internasional, November tahun 2014 dan (semoga) lewat ‘go internasional’, berpameran di Mueum Philatelic Singapore ……

JIKA TUHAN BERKEHENDAK, SIAPA YANG DAPAT MELAWAN???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun