Globalisasi dunia, bagi sebagian manusia adalah mengerikan, karena mereka “terpaksa” keluar dari kenyamanan hidup di tempat mereka tinggal. Itu juga dirasaan bagi sebagian besar warga Jakarta.
Tidak usah jauh2 dengan globalisasi dunia.
Ketika pemerintah kota DKI Jakarta merevitalisasi lingkungan kumuh mereka bertempat tinggal, walau pada kenyataannya tempat mereka itu sangat kumuh, tetapi mereka yang sudah puluhan tahun tinggal di tempat seperti itu, meerasa sangat “terpaksa” untuk keluar dari lingkungan hidup mereka yang notebene benar2 kumuh!
Juga, ketika daerh bantaran sungai itu menjadi tempat tinggal mereka dan pemerintak kota Jakarta “membebaskan” hidup mereka dengan kenyamanan baru di rusunawa2, pun ereka sangat “terpaksa” mengambil kesempatan itu, bahkan di paksa2 pemerintah!
Apa hubungan antara keseragaman dengagn konsep revitalisasi Jakarta? Sangat banyak!
Ketika warga kota Jakarta yang sangat plural, yang sangat heterogen dan yang sangat bermacam2 kehidupan, memang ada beberapa bagian masyarakat yang ingin MENYERAGAMKANmereka. Sebagian masyarakat ingin bahwa semua warga kota mempunyai agama yang sama. Sebagian masyarakat ingin agar warga kota mempunyai tingkat skill yang sama. Atau status social yang sama. Atau mengikuti aturan pemerintah yang harus sama …..
Terutama bagi pengembang, dimana ketika mereka menjual desain bangunan, pastilah laku semua karena semua orang mempunyai uang, tanpa membutuhkan tenaga marketing, toh semua orang membutuhkan rumah atau apartemen, kan?
Sama sekali bukan begitu di dalam konsep kehidupan.
Sama rasa sama rata, akhirnya akan menimbulkan kebosanan dan tidak ada daya saing, sehingga akhirnya dunia berubah menjadi memposankan.
Keanekaragaman itu sangat dibutuhkan, termasuk kehidupan perkotaan. Revitalisasi tempat2 kumuh perkotaan dibutuhkan untuk membangun kota, dan penghuni2 disana dibutuhkan untuk memulai sebuah kehidupan yang lebih baik.
Ide dan kreatif tidak bisa sama antara manusia atau desainer, termasuk konep2 perkotaan. Bayangkan saja, jika ide dan kreatifitas semuanya sama, apa yang terjadi dalam kehidupan sebuah kota?