www.eco-business.com
Sebenarnya, apa yang disebut ‘ARSITEKTUR EKOLOGIS?’
Arsitektur yang berwujud ekologi dimulai sekitar tahun 1920. Pergerakan arsitektur modern mengalami perpecahan atas “bentuk mengikuti fungsi” (form foliow function) dan “bentuk adalah fungsi”. Konsep ini dari seorang arsitek bernama Frank Lloyd Wright. Dia menciptakan arsitektur organic, dimana bentuk adalah fungi.
Misalnya, jika dia menciptakan jendela, berarti jendela itu berfungsi sebagai media penerangan alami dan untuk aliran angin di bangunan tersebut. Bukan jendela hanya untuk sekedar keindangagn semata (karena banyak desain /terutama bangunan tinggi, jendela hanya sekedar bentuk dan artistic semata, karena jendela itu tidak bisa dibuka.
Sampai sekitar tahun 1960an, dengan banyak penelitian tentang penyakit, yang dihubungkan dengan “sick building syndrome”. Yaitu, karena adanya sebuah bangunan, menjadikan end-user atau manusia nya sakit. Dari sinilah terciptalan arsitektur rumah sehat.
Hasilnya pada arsitektur masa kini adalah sebuah desain bernama “eko-arsitektur” yang sangat memperhatikan desain secara organic dan ramah terhadap alam. Sebuah ‘arsitektur hijau’ …..
Konsep2 arsitek modern sekarang inilah yang harus terus diperhatikan. Bahwa arsitektur ekologis mengandung banyak dimensi yang saling berhubungan, mencakup lingkungan, manusia dan bangunan itu sendiri.
Sebagai arsitek masa kini, aku selalu melikat lingkungan jika aku diminta mendesain sebuah bangunan, terutama proyek2 pribadi (rumah2 pribadi). Aku harus melihat tata lingkungan dalam mendesain. Bagaimana jarak antar bangunan, bagaimana taman sebagai penyerapan. Bagaimana arah sinar matahari dan arah angain, sehingga aku bisa mengatur posisi jendela untuk bangunan tersebut nyaman ditinggali. Berbeda dengan bangunan2 umum yang untuk mendesain saja merupakan tim besar meliputi banyak konsep.
Berhubungan dengan ARSITEKTUR EKOLOGIS inilah, kita harus mengetahui tentang lingkungannya. Berhubungan dengan lingkungan hijau, iklim tropis (berhubungagn dengan pilihan lahan, melestarikan lingkungan dan masalah konstruksi bangunan), kota ekologis (berhubungang dengan tata ruang) dan energi terbarukan (berhubungan dengan masa depan).
Dan semuanya akan bermuara ke 1 tujuan yang sama, yaitu ARSITEKTUR yang RAMAH LINGKUNGAN. Dan arsitektur ekologi akan menuju pada 1 titik, yaitu pembangunan yang berwawasan lingkungan, untuk kesejahteraan warga perkotaan.
***