Hanya 1 blok dari Eiffel Tower, menjadikan Trocadero sebagai “bangunan terjajah”, untuk wisatawan mengabadikan Eiffel Tower, dan Trocadero justru “terlupakan” ….. Taman dengan air mancur menyanyi dan menari, di depan istana Place du Trocadero.
Kali ini, aku memang tidak ngotot dengan supor taxi Paris, ketika kami harus cepat2 ke Trocadero. Karena aku melihat mendung bergayut di atas langit Paris, dan waktu sangat mepet, untuk bisa mengabadikan kami dengan latar belakang Eiffel Tower.
Uang cash Euro ku memang hanya sekitar 200 Euro, tetapi aku tetap harus memperhitungkan waktu kami untuk melakukan sesuatu. Dari Arc de Triomphe sebenarn hanya sekitar 15 menit atau sampai 20 menit ke Trocadero. Tetapi kota Paris adalah kota metropolitan, dimana kota yang yang padat dengan manusia dan kendaraan, membuat jarak 15 atau 20 menit bisa menjadi 2x lipatnya. Dimana juga berhubungan dengan pembayarannya …..
Aaahhh ….. memang tidak mudah memutuskan tentang skala prioritas. Tetapi, aku selalu berdoa untuk semua yang aku akan lakukan. Sehingga jiga harus dipikirkan, aku akan takut untuk menjalankannya. Jadi, berdoa dan melakukan yang terbaik untuk anak2ku, selanjtnya aku yakin, Tuhan yang akan melengkapi sisanya …..
Benar saja. Paris macet. Hari itu adalah hari Minggu. Pagi tadi, Paris masih kosong. Warga Paris masih di alam istirahat, atau ibadah di Gereja2. Siang ini setelah makan siang, warga Paris mulai berkeliaran untuk melakukan sesuatu. Jadi, ini lah Paris …..
Aku sedikit tegr ketika tetes2 air hujan muai menitik. Memang tidak deras. Hanya sekali2. Tetapi tidak menutup kemungkinan, lama2 tetes2 air hujan itu menjadi semakin deras. Supir taxi nya pyn sedikit grogi, ketika aku meminta dia menerobos lalu lintas yang padat. Untung si supir taxi nya lumayan mengerti. Bahkan dia mengajak aku tertawa untuk mengusir kegelisahanku.
Aku melihat anak2ku. Dennis, juga sedikit tegang. Dia merasa belum puas untuk foto2nya tentang Eiffel Tower, dan dia ingin mengabadikannya lebih banyak lagi. Sedangkan Michelle? Dia hanya merenung melihat kita Paris yang pada serta titik hujan semakin cepat, lewat jendela taxi.
Sedikit lagi ….. sedikit lagi, kami sampai ke Trocadero. Cepatlah sampai ….. ooo hujan, tolonglah untuk tidakturun dulu, sebelum kami bisa mengabadikan kami dengan latar belakang Eiffel Tower …..
***
Semakin aku memikirkan tentang hujan, semakin pula aku stress. Sehingga aku mengebaskan pikiranku dari hal2 yang tidak menyenangkan, untuk sedikit mengobrol dengan si supir taxi yang ramah itu …..
Cerita tentang Trocadero, bermula dari si supir taxi itu, dengan beberapa tambahan referensi tentang itu dari beberapa bahan bacaanku :