Contoh papan kuning untuk ijin bangunan. Selalu dipasang sampai bngunan selesai dibangun, di tempat yang mudah terlihat.
Ketika papa pensiun, segera aku melihat IMB sering diselewengkan, secara aku dari dulu memang berkutat dengan konstruksi, apalagi ku memiliki pekerjaan pribadi untuk membangun rumah2 dari rumas sederhana sampai rumah2 mewah. Dan semuanya termasuk ijin bangunan, aku yang mengurusnya. Tetapi, sungguh aku hanya geleng2 kepala ketika si pemilik rumah minnta aku untuk mendesain sesuai dengan keinginannya dan aku tidak mau karena melanggar peraturan, dan ijin bangunannya dikabulkan! Dan jika demikian, aku mundur teratur untuk tidak mau meneruskan pekerjaan itu. Untukku, aku hanya bisa berjuang demi 'Jakarta yang lebih baik' walau hanya tidak mau melakukan yang tidak sesuai dengan peraturan, daripada aku menggadaikan ilmu dan hatiku pada Tuhan untuk kesenangan pribadi serta materi saja!
Terus begitu begitu sampai papa mengeluh soal ijin tersebut. Terus dan terus, sampai papa meninggal Maret 2013 kamarin, papa tetap menanamkan idealisme yang tinggi untuk kecintaan tentang kehidupan termasuk kehidupan di dalam kota Jakarta ....
"Ah papa ....., aku kngen untuk bisa berdiskusi lagi denganmu. Kebijaksanaan mu sangat terpancar luas dengan penghormatan teman2 dan sahabat2mu, untuk terus bisa berjuang untuk Jakarta kota kita ....."
Memang setelah aku kuliah sampai bekerja ( sebelum papa pensiun tahun 1995 ), aku tidak pernah mengikuti survey papa dengan kesibukanku sebagai mahasiswa dan arsitek muda. Tetapi jika ada kesempatan, aku terus ikut mengisi di note papa, tentang bangunan2 tanpa ijin di Jakarta, termasuk diskusi2 tentang Jakarta.
Contoh bangunan tanpa papan kuning, berarti tanpa ijin. Kita tidak boleh membangun sebelum ijin bangunannya disetujui dan papan kuning diserahkan kepada si pemilik bangunan.
Sampai sekarang, aku teruskan cita2 papa untuk 'Jakarta yang lebih baik'. Walau hanya sekedar menulis di Kompasiana, aku yakin jika Tuhan sudah menunjukan waktunya, Jakarta aka terus menjadi lebih baik, selama kita terus berusaha dan berbuat yang terbaik untuk Jakarta dan sesama serta berdoa! Lebay? Masa Bodoh .....
Sekarang, ketika aku sedang berjalan mengendari mobil, sampai sekarang pun aku selalu melihat2 lingkungan Jakarta, terutama tentang 'papan kuning', sesuai dengan ide papa. Dan kenyataannya sekarang ini, banyak sekali bangunan2 tanpa ijin, atau ijinnya diselewengkan ( lihat tulisanku Tahukah Kita bahwa Tempat Tinggal Kita Tidak Boleh untuk Berdagang? dan ‘Arsitektur’ untukku: Bagian dari Keselarasan Hidup dan Idealisme ), sehingga tidak heran jika Jakarta semakin semrawut dan amburadul! Bahkan sebuah harian di Jakarta berani menyebutkan bahwa 75% bangunan di Jakarta Timur adalah tanpa ijin! Bagaimana dengan yang lain? Pasti sama saja! Duh .....