By Christie Damayanti
[caption id="attachment_215077" align="aligncenter" width="573" caption="wetcanvas.com"][/caption]
Kami memang suka berwisaata kuliner dimanapun. Ketika kami ke Singapore Juni lalu, seperti biasa kami makan di tempat2 favorite kami, salah satunya di Lau Pa Sat, sebuah foodcourt di tengah2 CBD dan dikelilingi gedung2 perkantoran dan buka 24 jam secara 'shift' atau bergantian.
Menurut pedagang2 setempat, Lau Pa Sat awalnya berarti 'pasar murah' ( lau = low, rendah, murah - passat = pasar ). Aku tidak tahu, dari bahasa manakah itu. Sepertinya sih bahasa Melayu ( benarkah? ). Dan di mbah Google-pun tidak ada referensi tentang tempat ini, jadi sedikit2 saja pengetahuanku tentang tempat ini. Dan ini merupakan tempat favoriteku jika aku ke Singapore .....
Singapore atau negara2 Asia lainnya, wisata kuliner memang 'harus'. Artinya, kita tidak bisa dikatakan 'sudah ke Singapore', tetapi tidak merasakan masakan 'Singaporean' ( lihat tulisanku 'Fishball Noodle': Kuliner Singapore dengan Rasa Tradisional yang Kental). Bahwa masakan China pun akan berbeda rasanya dengan masakanan China di Jakarta. Begitu juga di Lou Passat, dengan masakan2 China ( memang didominasi masakan China Singapore ) serta negara2 lain yang merupakan bangsa yang menetap di Singapore, seperti masakan China Singapore, masakan India dengan 'Karee' nya yang kental ( aku tidak begitu suka ), masakan China Hongkong, masakan Malaysia juga masakan Indonesia ( hanya 1 booth masakan Indonesia di Lau Pa Sat. Padahal kan bannyak sekali masaan Nusantara yang bisa menjadi 'go internasional' ).
'Selamat datang' dari Lau Pa Sat, Singapore .....
Waaawww ..... sebagai 'kuliner-er' sejati, aku sering benar2 'lapar mata'. Maksudnya, aku selalu harus menahan air liur ketika banyak makanan di masing2 booh dengan harga relatif murah, sert baunya yang sedang dimasak, sangat mengundang selera. Lau Pa Sat bisa dibayangkan seperti kaki lima di jalan Pecenongan diwaktu malam, atau seperti di Gloria Pancoran Kota. Makanan2 China dengan bau bawang putih yang dominan serta penatan makanannya yang sangat2 mengundang selera .....
Masaan Indonesia hanya ada 1 booth di dalm tetapi ada beberapa booth jual sate Indonesia di luar. Tetapi menurutku, tidak ada sate yang seenak sate di Jalan Sabang Jakarta, hmmmmm ......