By Christie Damayanti
[caption id="attachment_177600" align="aligncenter" width="616" caption="blogs.telegraph.co.uk"][/caption]
Margaret Hilda Thatcher, lahir 13 Oktober 1925, adalah politikus Inggris dan terlama (1979-1990) perdana menteri Inggris abad ke-20. Dijuluki "Wanita Besi" untuk oposisi perusahaan ke Uni Soviet, ia menerapkan sejumlah kebijakan konservatif yang kemudian dikenal sebagai 'Thatcherisme'.
Awalnya seorang ahli kimia, dan kemudian seorang pengacara, Thatcher menjadi anggota parlemen pemilu 1959. Edward Heath ditunjuk Sekretaris nya Negara untuk Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan pada tahun 1970 pemerintahannya. Pada tahun 1975 Thatcher dikalahkan Heath dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif dan menjadi Pemimpin Oposisi, serta perempuan pertama yang memimpin sebuah partai politik besar di Britania Raya. Dia menjadi perdana menteri setelah memenangkan pemilu 1979 umum.
Margaret Thatcher lahir Margaret Roberts di Grantham, Lincolnshire, pada 13 Oktober 1925. Ayahnya Alfred Roberts, berasal dari Northamptonshire, dan ibunya adalah Beatrice Ethel ( Stephenson née ) dari Lincolnshire.Dia menghabiskan masa kecilnya di Grantham. Ayahnya aktif dalam politik lokal dan gereja Kristendan dibesarkan nya putri sebagai Methodist ketat. Ia berasal dari keluarga Liberal. Dia Walikota Grantham di 1945-46. Februari 1951, ia bertemu dengan Denis Thatcher, sukses dan kaya.
Karirpolitiknya : AnggotaParlemen ( 1959 - 1970 ), PendidikanSekretarisParlemen ( 1970 - 1974 ), PimpinanOpposisi ( 1975 - 1979 ), PerdanaMentri ( 1979 - 1990 ).
Dia pensiun dari DPR di, pemilu 1992 berusia 66, mengatakan bahwa meninggalkan Commons akan memungkinkan kebebasan lebih untuk berbicara pikirannya.(Wikipedia).
*****
Ini hanya sekilas tentang Margaret Thatcher, salah satu wanita yang aku kagumi di dunia. Seorang wanita tangan besi, yang membuat aku bisa sampai menulis surat dan meminta fotonya serta tandatangannya, ketika aku baru berumur sekitar 13 tahun, tahun 1982.
Jaman itu, di rumahku belum ada computer, apalagi internet, sehingga untuk mencari alamatnya saja aku bingung. Secara waktu itu juga, aku memang sedang suka2nya menulis surat untuk banyak pembesar negara ( lihat tulisanku http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/02/19/bermula-dari-sahabat-pena-aku-berteman-dengan-para-pembesar-banyak-negara/), tetapi jika kepala Negara ( Presiden atau Raja ) aku hanya menulis alamat mereka di amplop hanya : Nama Kepala Negara dan Ibukota serta Negaranya. Misalnya,
Dear,