By Christie damayanti
[caption id="attachment_169153" align="aligncenter" width="654" caption="lasner.ocregister.com"][/caption]
Sebuah catatan dari penggemar Batik dan pemerhati warisan budaya lokal .....
Di Jakarta, memang sudah banyak apatemen2, secara kaum muda di Jakarta ini sudah banyk mengenyam pendidikan luar negeri, dimana mereka menyewa apartemen, seingga setelah pulang ke Indonesia lagi, mereka sudah menarasakan enaknya hidup di apartemen. Sebenarnya, hidup di apartemen bagi kaum muda, sangat nikmat terasa, dimana mereka bisa pulang dan pergi jam berapapun, tanpa memikirkan 'rumahnya kecurian', secara apartemen2 di Jakarta memiliki akses masuk pribadi dan orang lain tidak bisa membukanya.
Konsep apartemen sendiri, adalah untuk keluarga muda, keluarga baru yang sudah memiliki 1 atau 2 anak kecil atau untuk eksekutif muda lajang. Karena tanah di Jakarta sangat mahal, termasuk untuk perhitungan tentang apartemen, konsep desainnya adalah rumah2 kecil, dari type 21 m2 sampai sekitar 60 m2, seperti desain rumah2 mungil di real estate.
Karena aku selama lebih dari 20 tahun bekerja di beberapa developer besar di Jakarta, aku sangat familiar terhadap konsep dan desain apartemen, baik dari apartemen murah sampai apartemen2 besar, mahal dan mewah. Ditambah dengan pengalamanku di dunia konstruksi sebagai konsultan dan kontraktor, aku bisa memahami, bagaimana konsumen ingin membuat suasana rumah yang nyaman dan damai, dengan konsep 'homy' atau 'home sweet home', bukan sembarang hunian .....
Beberapa apartemen menengah untuk keluarga muda atau eksekutif muda, perusahaan tempat aku bekerja, melihat ceruk pasar yang sangat luar biasa. Konsep desain apartemen menengah menjadi pasar yang baik bagi mereka, sehingga arsitek2 seperti aku dan beberapa rekan sekerja di perusahaan tempat aku bekerja, sering mencari tahu, apa yang diinginkan para calon konsumen.
Salah satu apartemen menengah di bilangan Pancoran Jakarta Selatan, memahami hal itu. Dengan 2 orang arsitek yang luar biasa, sahabat2ku, menjadikan apartemen ini menjadi sangat luar biasa, walaupun materialnya termasuk sederhana, bukan material2 dari luar negeri, justru material2 'desa'. Batu2 dari desa didesain dan diukir oleh seniman2 Yogya, menjadi latar belakang lobby yang sangat cantik .....
Begitu masuk ke lobby utama, kita disambut dengan konsep desain interior yang 'back to nature'. Latar belakang dindingnya sebelum naik ke masing2 kamar, merupakan kayu jati dengan beberapa potong yang sengaja seperti kayu tua dan lapuk, yang tidak terlalu 'kualitas bagus' ( sengaja karena untuk menghemat cost dan biasa ), diukir beberapa bunga. Bagi yang baru pertama kali masuk di lobby ini, latar belakang ini sangat menarik perhatian. Tinggi dinding kayu ini, 2 lantai, sekitar 10 meter. Terdapat sebuah café, yang tempat duduknya menghadap luar, semuanya transparan ( dari kaca ) dan langsung melihat kolam yang bergerak, kita bisa merasakan duduk untuk sarapan disana, melihat air bergerak sambil memandang pelataran luar ... bila menunggu taxi atau teman untuk menjemputnya, tidak usah hanya di kamar saja .....