Tanaman tembakau yang gemuk dan tumbuh subur. Banyak terdapat di daerah Temanggung, Wonosobo.
Tanah2 liat dan padat, seperti daerah Semin termasik Kemejing, akan menghasilkan daun tembakau yang lebih tebal dan kasar untuk dibuat rokok dan cerutu. Tanaman2 tembakau bisa mencapai ketinggian sampai 2 meter dan denfan lebar daun sekitar 30 - 40 cm ebar dan sampai 50 cm panjang daun. Daun tembakau yang baik, berwarna kuning keemasan dengan wanginya yang khas, dan kata orang disana, daun tembakau yang baik dapat mengeluarkan asap dan urat2 daun yg halus.
Daun tembakau gemuk dengan warna daun kuning keemasan, juga banyak terdapat di Temanggung. Dan tanaman tembakau yang layu karena hujan terus menerus turun, bisa membusukkan akarnya.
Tanaman tembakau memang susah2 gampang orang menanamnya. Di satu sisi, mereka memang membutuhkan air untuk bertumbuh dan berkembang, tetapi jika terlalu banyak air, mereka cepat sekali layu dan mati. Dengan keadaan tanah di Semin termasuk desa Kemejing, merupakan tempat dan lahan ( sebenarnya ) bertumbuh subur tanaman ini, tetapi karena musim kemarau yang terlalu panjang, juga bisa membuat tanaman ini layu dan mati .....
Masa2 musim kemarau seperti ini, pohon tembakau banyak yang mati. Jangankan pohon tembakau, kebutuhan airpun tidak bisa diatasi. Ribuan warga di Gunung Kidul yang tinggal di sekitar 170-an desa membutuhan bantuan air bersih. Tetapi warga Semin tetap berusaha untuk bertani tembakau karena menurut saudaraku dan banyak orang mengatakan bahwa tanaman tembakau hanya yang bisa mengasilkan. Banyak di antara mereka sudah sering mencoba bercocok tanam jenis2 palawija yang lain, tetapi hasilnya tidak memuaskan, hanya untuk makan sehari2 saja. Padipun hanya sedikit, aku tidak mengerti, mengapa tanah disana tidak menghasilkan apa2 ..... Yang jelas, aku melihat sendiri di desa Kemejing II tempat saudaraku, tanahnya keras dan liat serta kering kerontang .....
Petani tembakau memanen daun tembakau.
Jika kami berlibur disana, memang selalu musim kemarau dan aku belum pernah melihat hujan mengguyur Kemejing. Tetapi jika mendengar warga disana bahwa hujan turun hanya sebentar setiap tahun, dan aku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tanah desa ini kering kerontang serta retak2 dan tumbuhan kering denan daun2 sampai getas dan hancur jika kita memegangnya, sepertinya desa ini memang tidak bisa dijadikan untuk hidup ..... jangankan kita manusia, tumbuhanpun merana .....
Tetapi ternyata, warga Kemejing tetap bertahan walau hidup dalam kesederhanaan yang amat sangat, termasuk keluarga saudaraku. Beruntung, beberapa sepupuku serta beberapa warga teman2nya, mengadu nasib di Yogya bahkan ke Jakarta dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, dan mereka biasanya mencoba untuk membangun desa mereka. Banyak yang sudah membawa fasilitas memajukan desa mereka seperti membawa teman2 untuk meneliti tanah untuk 'apa yg bisa dijadikan bercocok tanam' atau membuat sumur2 dalam serta belajar untuk mendapatkan air bersih atau pengairan. Dan sekarang ini, walau kemarau panjang di desa Kemejing, tanaman tembakau mulai bisa bertahan walau tidak atau belum bisa mendapatkan daun tembaau yang bagus. Sekarang ini, daun tembakau yg bagus ada di daerah Temanggung.
Pemuda2 desa yang bersekolah di kota bisa mengajarkan warga desa Kemejing setelah lulus, untuk mencoba bercocok2 tanam. Dan banyak juga warga desa yang membawa teman2nya dari kota untuk mengajari warga desa untuk membuat pengairan dengan konsep gravitasi. Ya, Semin termasuk desa Kemejing, meupakan dataran tinggi.
Kemarau panjang memang mendatangkan derita bagi warga Kemejing. Kemarau panjang jiga mendatangkan 'derita' bagi tanaman tembakau, walau tanaman ini sangat suka media tanah yang keras dan liat dan 'mereka' juga suka dituai dalam keadaan kemarau. Tetapi kemarau panjang juga mendatangkan berkat untuk wara generasi muda untuk berusaha berbuat sesuatu untuk keluarga dan desanya. Seperti yang aku lihat sendiri, walau dengan keadaan seperti ini, mereka semangat untuk memajukan desanya, dengan tidak hanya menunggu pemerintah untuk memberikan dan memperbaiki desa demi kesejahteraan warganya, tetapi mereka berkolaborasi, berswadaya demi kesejahteraan keluarga dan desanya .....
[caption id="attachment_137412" align="aligncenter" width="492" caption="satunews.com"][/caption]