[caption id="attachment_119233" align="aligncenter" width="640" caption="littleimprovement.wordpress"][/caption]
By Christie Damayanti
Bandara Incheon adalah salah satu bandara terbaik di dunia dan bahkan masuk ke dalam daftar 5 bandara tersibuk di dunia. Merupakan pengganti bandara Gimpo. Letaknya sekitar 30 menit ( sekitar 70 km ) dari kota Seoul dan merupakan hasil reklamasi dari 2 pulau. Bandara ini merupakan 'rumah' bagi airline2 di Korea Selatan dan merupakan pusat cargo Korea Selatan.
Fasilitas2 Incheon memang lengkap. Transportasi dari Seoul bisa dengan kereta cepat, shuttle bus atau taxi. Dengan adalanya jembatan yang membelah pantai, menjanjikan pemandangan yang cantik, begita kita menaikki semua kendaraan2 tersebut.
Shuttle-bus' yang membawaku ke Seoul dari bandara Incheon.
Di bandara ini juga terdapat lapangan golf, spa, hotel, bahkan kasino. Tamannya tidak usah di ragukan lagi, baik taman terbuka hijau maupun taman indoor. Walau daerah ini merupakan lingkungan reklamasi, tetapi tidak salah bila daerah dan bandara ini dikatakan menjadi sebuah 'oase' yang menawarkan ketenangan dan keheningan di sekitar hiruk pikuknya pembangunan Korea Selatan .....
Langan golf terbuka dan indoor, tempat para pebisnis melakukan 'lobby' untuk investasi di Seoul.
Hotel di bandara, yang ingin berwisata di daerah reklamasi ini. Dan Transit hotel yang ada di bandara Incheon.
Area chek-in, sering sampai antri karena bandara ini memang sakah satu bandara yang teramai di dunia.
Bandara Incheon bukan hanya untuk sekedar bepergian naik pesawat, tetapi juga untuk 'berekreasi' dengan hotel dan lapangan golf yang cukup lux bagi wisatawan atau untuk 'loby' beberapa investor asing untuk membangun Seoul. Bandara Incheon juga merupakan bandara yang sangat diminati wisatawan asing untuk sekedar 'transit' ke negara2 lain. Beberapa wisatawan itu mengatakan bahwa, mereka justru ingin 'menginap' di sana sebelum ke negara2 yang di tuju.
Indoor garden di dalam bandara.Memakai sistim 'green house', tetapi di dalamnya tetap tidak panas.
Hasil survey dikatakan, bandara Incheon menang di banding dengan bandara Changi dan bandara internasional Hong Kong dan menang jauh di bandingkan bandara Kansai Jepang, Schipol Amsterdam serta Zurich Swiss dan Munich Jerman.
Konsep Arsitektur
Seperti bangunan2 bentang panjang dan besar, struktur bandara biasanya memakai 'gelagar', seperti foto diatas ini. 'Batang taik dan batang tekan' saling silang untuk membuat strktur atap dan biasanya digunakan atap ringan supaya tidak terlalu berat ( struktur 'gelagar' ini memakai besi dan cukup besar dan berat, walau penampangnya adalah berbentuk pipa ).
Sebenarnya seperti di foto atas ini, sistim 'gelagar' mungkin tidak dipakai se'rapat' itu, tetapi biasanya desainnya dibuat sedemikian untuk memtuk konsep arsitektur yg di inginkan si arsiteknya.
Dengan bandara yag sangat besar dan panjang, para calon penumpang dan yang datang, harus bisa 'cepat' untuk mencari cara 'dimana pesawat kita' dan 'kemana kita bisa keluar untuk bertemu si penjemput' ( meeting point ). Untuk itu, Incheon membuat 'shuttle bus dan shuttle-train'.
Jalan yang menuju 'shuttle-train'
Aku menuju shuttle-train untuk membawaku ke 'gate' yang seharusnya tempat Garuda Indonesia parkir'.
Jika kita salah arah, kita bisa tidak sampai karena arahnya sangat berlainan dan di Korea atau negara2 berhuruf Kanji akan sulit sekali bisa berkomunikasi, seperti 'signage' pun tidak berbahasa Inggris.
Sewaktu saya mau pulang ke Jakarta dari Seoul, bus saya menurunkan bukan di terminal tempat saya seharusnya check-in ( naik Garuda Indonesia, bukan Korean Airlines ), dimana, ternyata saya harus berjalan kaki separuh bandara ini dan memang saya agak telat, sehingga saya benar2 kewalahan. Setelah bertanya kepada 'informasi' , ternyata saya harus mencari shuttle-train di bawah tanah untuk menemukan 'gate' pesawat saya. Mana saya membawa koper yang lumayan berat .....
Suasana dan kemegahan bandara Incheon, Korea Selatan.
Dan ternyata juga, hal itu hanya memakan waktu sekitar 2 menit setelah saya nail kereta tersebut. Saya membayangkan,
"Bisa kah Terminal 1, 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta di buat seperti ini?" .....
Selain chek-in, saya masih bisa berkeliling mencri bahan2 untuk di tulis tentang bandara Incheon. Terlihat, di satu area adalah untuk 'shopping arcade'. Memang, toko2 seperti ini ada di sepanjang bandara ini, tetapi khusus di 'shopping arcade' ini, sepertinya Incheon ingin membuat 'moment' wisata belanja sembari menunggu pesawat. Bukan hanya toko2 khas bandara / duty free, tetapi juga toko2 'braded' Eropa seperti Celine, Aigner, Gucci ataupun Louis Vuitton.
'Shopping arcade' di bandara Incheon.
Detail beberapa kolom yang dibungkus dengan 'kulit kayu'. Di desain untuk tidak ditabrak oleh kereta dorong untuk membawa koper.
Desain 'signage' digital untuk mencri arah dan tempat. Di bandara ini jarang ada petugas infomasi karena semua bisa dicari dan dibaca dena mudah walau tanpa menggunakan bahasa Inggris.
Kejasama dengan Angkasa Pura ( news.infogue.com, tahun 2009 )
Guna meningkatkan mutu pelayanan publik dan meningkatkan kepercayaan pelanggan, PT Angkasa Pura I (persero) menjalin kerja sama dengan Incheon International Airport Company, pengelola bandara Korea Selatan.
Bentuk kerjasamaa berupa investasi dan pengembangan fisik terminal dan fasilitas serta pertukaran data, selain itu kerjasama ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan taraf Internasional. Selain pengembangan fisik bandara, kerja sama juga mencakup pengembangan kapasitas SDM serta pertukaran informasi manajemen pengelolaan bandara.
Rencananya sebagai pilot project, Bandara Juanda Surabaya akan menjadi bandara yang menjadi tahap awal kerjasama ini. Komitmen nilai investasi dalam kemitraan ini mencapai Rp2 triliun dengan masa kerja sama tiga tahun di tahap awal.
Dan melalui kerja sama ini, diharapkan pengembangan Bandara Juanda akan berkerja sama dengan  Airport Sistership atau kemitraan pengelolaan dengan Bandara Internasional Incheon . Dan untuk peningkatan pendapatan komersial bandara, AP I juga akan memperbaiki sistem manajemen pengelolaan bandara agar lebih modern.
Sumber gambar : beberapa dari Google.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H