Biasanya, Raja-raja atau Ratu-ratu dari Eropa, tidak mesti menyertakan foto, tetapi tetap ada yang memberi foto untuk aku, walau tidak memberikan tanda tangannya, yaitu Queen Silvia dan suaminya dari Swedia, Queen Fabiola dan suaminya King Boudewijn dari Belgia, Queen Margarethe dari Denmark (29 Maret 1982), The Duke of Liechsenstein, sebuah Negara kecil di dekat Swiss dan Luxembourg, serta Presiden Austria dan Africa Selatan 19 Januari 1983. Juga The Duke dan Duchess og Luxembourg malah memberiku sebuah buku tentang negara kecil tersebut dan memberiku beberapa koin serta perangko, karena aku memang cerita kepadanya bahwa aku koleksi perangko.
Princess Caroline (September 1982) dari Monaco dan adiknya Prince Albert (Juli 1982) bahkan mamberiku foto yang sangat aku suka, foto itu menjadi koleksiku yang sangat berharga, Princess Caroline cantik sekali.
[caption id="attachment_91874" align="aligncenter" width="300" caption="Princess Caroline dari Monaco dengan tanda tangannya"]
Aku mulai melebarkan sayap. Setelah 'sukses' berteman dengan Raja-raja dan Ratu-ratu dari Eropa, aku mulai menjajaki pembesar-pembesar negara yang agak 'bermasalah'. Dengan agak 'deg-deg'-an, aku menulis dengan bahasa yang lebih resmi, dan ternyata, mereka benar-benar profesional. Aku, yang notebene sorang  anak SD, tetapi mereka membalas semua surat-suratku.
Presiden Ferdinand Marcos (27 Mei 1983) dari Filipina, dan Presiden Aquino (22 Februari 1989) yang menggantikannya, ternyata tetap membalas suratku, padahal waktu itu sedang gencar-gencarnya demonstrasi untuk 'menggulingkan' Marcos.
[caption id="attachment_91873" align="aligncenter" width="300" caption="Presiden Ferdinand Marcos dari Filipina"]
[caption id="attachment_91872" align="aligncenter" width="300" caption="Presiden Aquino dari Filipina"]
Dan yang paling aku suka, aku mendapat balasan surat dari Indira Gandhi (17 Februari 1983) serta anaknya, Rajiv Gandhi (26 Septembar 1086), pada waktu itu. Juga Pope of Joannes Paulus II dari Vatican (19 April dan 18 Mei 1982)! Padahal, dulu katanya PM India dan Pope Vatican terkenal tidak pernah membalas surat-surat yang datang dari seluruh dunia. Betapa bangga dan senangnya aku .....
[caption id="attachment_91870" align="aligncenter" width="300" caption="Indira Gandhi, Rajiv Gandhi dan Johannes Paulus II"]
Bukan hanya Raja-raja dan Ratu-ratu serta Presiden-presiden dari banyak negara, aku juga mencoba mengirim surat untuk Perdana-perdana Menteri, semisal Margareth Thatcher dari Inggris (18 Februari 1982), Muldoon dari New Zealand (19 Agustus 1982), Malcom Fraser dari Australia (19 Juli 1982), Francouis Mitterand dari Perancis (7 Januari 1093) dan Juan Carlos dari Spanyol (22 Oktober 1982).
[caption id="attachment_91868" align="aligncenter" width="300" caption="PM Margareth Thatcer - Inggris"]