[caption id="attachment_87814" align="aligncenter" width="300" caption="Kota ekologis ( berwawasan lingkungan )"]
Perhatian yg berlebihan pada keadaan fisik kota secara visual saja tidak menjanjikan kota menjadi nyaman untuk ditempati. Keberadaan apartemen2 mewah serta real estate2 mewah ternyata malah mengakibatkan makin mundurnya sosialisasi antara warga penghuni. Tidak nampak adanya kekerabatan sehingga jaringan social tidak terbentuk. Yg muncul justru masyarakat yg selalu melihat sesuatu berdasarkan untung ruginya, apa yg akan didapat bila mereka melakukan suatu aktifitas tertentu.
Hubungan antar warga harus selalu dijaga. Jaringan social harus selalu terbentuk. Jika tidak, kota Jakarta akan menjadi kota yg individualistis. Bagaimana tentang Bhineka Tunggal Ika?
Dalam kondisi tertentu memang perkampungan2 Jakarta tidak dapat melawan perkembangan kota yg cepat, tetapi dalam membangun kota sangat diinginkan adanya community building sehingga hubungan kekerabatan antar penghuni setidaknya masih dapat terjalin. Penciptaan komunitas yg asri harus selalu dipegang sebagai acuan utama dalam pembangunan kota.
Kita adalah warga Jakarta dan kita adalah komunitas Jakarta. Kesemuanya bersatu padu untuk membuat tempat tinggal kita menjadi kota yg manusiawi.
Selain itu, kepedulian aparat pemda terhadap usaha2 swasta dalam menciptakan hal tersebut harus berimbang. Sebenarnya selama ini, pemda sdh cukup bijaksana dengan segala peraturannya, misalnya dengan diharuskannya dibangun fasilitas social dan fasiitas umum pada tiap perumahan ( sekolah, rumah ibadah, puskesmas, dll ) atau perbandingan perumahan berimbang 1 : 3 : 6.
Kepedulian kita dengan sesame kita sangat mempengaruhi pertumbuhan kota Jakarta. Fasilitas2 umum Jakarta menjadi sarana tempat bersosialisasi warga. Dengan kita 'berjabata tangan dan bersekutu', kita akan membuat Jakarta lebih bersahabat.
Tetapi ternyata peraturan2 ini tidak diikuti dengan penerapan sangsi bagi pelanggar, sehingga banyak pihak yg memakai peluang ini untuk menarik keuntungan yg sebesar2nya bagi diri sendiri. Selain itu ternyata juga banyak oknum yg sengaja 'menjual-belikan' peraturan2 yg ada sehingga keadaan menjadi semakin kacau.