Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Anak-anak Itu Dilecehkan, Disiksa, Dianiaya bahkan Dibunuh! Tidak Punya Hatikah, 'Mereka?'

15 April 2014   18:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 3324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan ketika anakku yang kecil sempat kehilangan pendengarannya terdeteksi pada waktu berumur 4 bulan karena memang belm sempurna pembentukannya karena prematur, lagi2 aku rela 'disiksa' dan 'dianiaya' oleh keadaan, demi kesembuhan anakku, dengan berhenti bekerja selama 4 tahun dan berjuang tiap minggu terapi di Klinik Tumbuh Kembang di RSCM serta tiap hari membantu anakku memakai head-set di kupingnya, yang harus dijalaninya, walau dia bosan dan capai .....

Berita kedua tentang bocah TK yang dilecehkan secara seksual di sekolah internasional terkenal, membuat aku semakin miris! Dia, sorang bocah yang mempunyai orang tua yang kaya ( karena sekolah internasional memang harus mempunyai dana yang cukup besar ), ternyata sama saja dengan lingkungan2 yang sering mendapat predikat yang sering anak2 terlecehkan secarea seksual.

Ternyata, iblis memang ada dimana2, disekelilimg kita. Tidak ada tempat yang aman di dunia ini, kecuali dalam lindungan Tuhan .....

Terakhir di berita ketiga tentang penyisaan dan penganiayaan seorang  anak berumur 9 tahun oleh kedua orang tuanya sendiri, karena tidak beres bekerja membereskan rumahnya! Duh .....

Ketika anak2ku seumur itu, aku benar2 menjaga mereka untuk puas bermain dan belajar sesuai dengan umurnya. Bermain dan diimbangi dengan belajar, merupakan terapi yang tak terhingga untuk anak2, karena diusianya yang sedemikian, mereka memang sedang getol2nya mengekspresikannya lewat permainan seusianya dan belajar untuk masa depannya. Tapi sayang, sebagian masyarakat Indonesia justru mempekerjakann anak2nya untuk mencari uang, dengan berbagai alasan, dan beberapa lagi membawa anak2nya bekerja dengan paksaan dan dianiaya, seperti cerita diatas .....

***

Aku bukan lebay. Aku bukan sok baik dan sok moralis. Hidupku diberikan renda2 yang agak sulit untuk aku pakai. Tuhan merenda hidupku dengan sangat cantik, sehingga jika renda itu aku pakai, aku akan tampak cantik dan anggun. Tetapi agak sulit aku memakainya.

Itu hanyalah sekedar kiasan. Bahwa hidupku mempunyai banyak sekali permasalahan. Banyak penyakit yang datang padaku, perceraian sampai awal kehidupan anak2ku dan sekarang ini sebagai insan pasca stroke.

Anak2ku adalah awal hidup baruku. Aku menginginkan anak2ku, dan aku lebih memilih hidup anak2 daripadaku, ketika aku divonis untuk memilih : hidupku atau bayiku! Dan aku memilih bayiku, walau ternyata Tuhan memilih kedua2nya, karena kasih NYA pada kita semua ......

Ketika Tuhan memberikan fisik yang lemah saat kehamilan dan melahirkan karena adanya myoma yang menjadi tumor bahkan berubah menjadi kanker, aku bergumul dengan ketakutanku. Aku bergumul dengan keinginanku untuk tetap bertahan untuk memberi hidup buat anak2ku.

Apakah aku lebay, ketika mataku memerah melihat video di TV, tentang 3 berita yang menyedihkan bahkan mengerikan ini? Jenazah bayi perempuan yang baru berumur 1 hari, yang dihanyutkan di BKT lantaran diduga disengaja dibuang oleh ibunya karena tidak diinginkan kelahirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun