Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerita Air Liur(ku) yang Menetes .....

30 April 2014   18:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mengunyah di sebelah kanan dalam mulutku, tanpa berasa atau kebas, air liurku tanpa sengaja mengetes keluar, dan aku terus mengunyah seperti tidak terjadi apa2! Ya, aku memang tidak merasakannya, karena jika air liur ku menetes lewat sela2 bibirku dan mengalir daguku pun, aku tidak merasakannya! Kebas! Hehehe ..... parah kan?

Orang tua dan anak2ku sudah terbiasa untuk mengambil tissue untukku jika berada dekat dariku. Jika tidak, mereka akan memanggilku dan tangan mereka hanya menunjuk di mulutku, bahwa ada 'sesuatu' disana! Entah kerna ada 'tamu' atau air liurku menetes.

Mulanya, aku malu, bahkan dihadapan keluargaku. Apalagi ketika aku benar2 baru belajar untuk mengunyah, beberapa hari setelah serangan stroke. Bukan hanya air liurku saja yang menetes, tetapi juga mulutku menyemburkan makananku seperti bayi, karena masih susah untuk mengunyah .....

Tetapi lama kelamaan aku juga harus mengendalikannya. Mencari akal untuk apapun yang aku lakukan ( hampir ) sama dengan orang sehat dan normal.

Hmmmm .....

Ya, aku berusaha jika untuk mengunyah makanan jangan di bagian mulut sebelah kanan! Supaya air liurku tidak menetes!

Tetapi ternyata tidak terlalu mudah. Karena tubuh kananku lumpuh, sehingga aku tidak merasakan sesuatu pada sisi kananku, ataupun karena 'benda2 di tubuhku' ini merupakan metabolisme manusia secara normal yang sering kali sebenarnya tidak terkendali, pada kenyataannya aku mengalami kesulitan untuk mengendalikannya.

Bayangkan saja. Jika kita mengunyah makanan secara normal, pasti kita mengunyah di semua sudut mulut, sesuai dengan fungsi2 gigi kita. Tetapi untukku, aku harus 'menyuruh' otakku untuk tidak membawa makanan masuk ke mulut ku sebelah kanan, dan mengendalikan kunyahan makananku hanya di sebelah kiri, kadang2 membuat aku tidak sabar.

Kalau hanya sekedar makan kacang,atau coklat atau snack, itu gampang untuk mengendalikannya karena mulutku 'kosong'. Tetapi jika mengunyah makanan utama, dimana mulutku penuh ( walau hanya ½ semdok makan saja ), akan terasa tidak bisa terkendalikan, sehingga mengunyah juga ke sebelah kanan .....

Hasilnya?

Ya itu ... seperti yang aku tuliskan di atas tadi. Air liurku menetes tanpa aku sadari. Lalu sisa2 makanan yang tidak tertelan akan terselip di antara gusi dengan pipi, sehingga terpaksa aku harus membuka mulutku dan tanganku harus membersihkannya sendiri dan segeera .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun