Mulai dengan claim baggage, mencari taxi besar untuk membawa kami ke hotel, sampai memasukan barang2 kami, 3 koper besar, 3 koper cabin dan kursi rodaku.
*Dari waktu tidur semalam di pesawat sampai mendarat di Amsterdam, kami dihidangan 2x makan lagi. Makan besar untuk malam dan makan pagi. Walau jam tangan ku yang masih menunjukan waktu WIB dan agak aneh dengan waktu2 makan di pesawat, kami pun dengan senang hati menerima nya.
Makan malam kedua setelah menu 'Balado Ikan Teri', ada pilihan menu : daging sapi atau daging ayam. Ketika aku memilih daging ayam, ternyata aku mendapatkan pasta besar ( fettuccini ) dengan ayam rebus. Rasa ya? Menurut ku tidak karuan, hihihi ...... Tetapi anak2 ku suka, tuh ...... Dan dihidangkan dengan entry dan penutup yang berbeda dengan makan malam pertama serta roti Belanda dengan mentega yang memang enak sekali .....
Untuk makan pagi, menu nya semua sama yaitu omelet dengan sosis rebus dan tomat, serta roti Belanda dan menteganya. Untuk minum, kita bisa minta kapan saja walau buan waktu makan. Dan snack, setiap saat selalu ada. Dari Jakarta ke Amsterdam, snack nya berupa makanan ringan batan Belanda. Pilihan nya hanya asin atau manis. Jika asin, pasti keju ( selalu ini pilihan ku, karena aku suka keju ). Anak2 pasti memilih manis, waffle khusus khas Belanda, mereka suka sekali.
Dan 'tabungan' makanan 4 kali makan besar dan snack beberapa kali inilah yang membuat kami di Hari pertama bisa 'bertahan' dalam waktu lama melayani masing2 dari kami, ditengah2 suhu dingin dan angin kencang musim panas yang aneh ini, di Amsterdam ......
* * *
Sekitar jam 6.00 pagi kami turun dari pesawat dan dibantu oleh petugas Schipol Airport, Amsterdam. Tinggal kami sendiri yang tertinggal di pesawat. Aku berusaha berjalan sendiri, berpegangan dengan kursi2 pesawat sepanjang gang, tidak Ingin merepotkan anak2ku yang sudah kerepotan membawa beban koper cabin dan tasku sendiri. Ya ..... Aku tidak bisa sama sekali untuk membantu membawa barang2 kami .....
Tetapi Tuhan tidak tidur, itu aku sadari sedari dulu, apa lagi Jika kita hidup dekat dengan NYA dan akrab dengan Tuhan dan memanggil NYA, BAPA dan bisa sewaktu2 meminta NYA .....
Kru cabin semua membantu kami. Petugas bandara menjemputku dan menggandengku untuk keluar dari pesawat dan mendudukanku di atas kursi roda. Asisten bandara menunggu anak2ku untuk mengiringiku. Kami berendeng berjalan untuk claim bagasinya kami, setelah mengucapkan Terima Kasih kepada semua kru cabin pesawat.