Mohon tunggu...
Ardianto Panahatan
Ardianto Panahatan Mohon Tunggu... -

♥ JC & Human

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saya Meminta Pertamina Melakukan Tindakan Serius Terhadap Tabung LPG 3 Kg Non-SNI Import Illegal Dari China

10 Agustus 2010   10:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini ada sangat banyak kasus meledaknya tabung LPG 3 kg di dalam masyarakat. Hal ini terjadi dikarenakan sangat banyaknya tabung LPG 3 KG illegal dan tidak berstandarisasi SNI (Standar Nasional Indonesia) yang diduga kuat diimpor secara illegal oleh pemenang tender tabung LPG Pertamina dari China. Oleh karena itu saya meminta Pertamina menindak keras stafnya yang bergerak di dalam bidang pembelian (tender) tabung elpiji dan memperketat dengan sangat standarisasi tabung LPG yang dibeli (ditenderkan).

Saya meminta Pertamina menindak para pengedar tabung LPG illegal tersebut dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menarik tabung LPG 3 kg illegal dan tidak berstandarisasi SNI (Standar Nasional Indonesia) yang beredar di pasaran. Pertamina harus benar-benar sangat serius memperbaiki bagian pembeliannya (tender) khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan rakyat yang kurang mampu. Tidak boleh ada lagi tender murahan yang membeli barang murahan illegal terutama dari luar negeri.

Source : www.antoderman.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun