Mohon tunggu...
Christian Timor
Christian Timor Mohon Tunggu... -

Aku baik-baik saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merah

4 Maret 2017   19:22 Diperbarui: 4 Maret 2017   19:29 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada lelaki bermata cakalang, duduk di emperan pos jaga sabtu sore. ia baru saja diusir angin dan air, setelah tiga dua menit melepas pancing bermata puisi di halaman belalang pengerat daun di senja berlaut violet.

karna kekalahan, di rambutnya bergantung anakanak air, dan dengan sendirinya mereka menetes ke bawah, tepat jatuh di dadanya yang bergelombang, dan dari gelombang itu muncul detak yang memaksa dia memberi luka pada apa yang didapat. tapi detak dari ruang yang sama membuat dia tak bertanya tentang sebidang wajah berlukis mata setangah bulan yang telah menculik umpan di ujung mata pancingnya.

lelaki itu aku tahu dari aliran angin berbau cendana yang keluar dari butiran coklat yang menggantung di lehernya, pada sabtu senja berlaut violet. lelaki yang memanggil dirinya merah.

lelaki yang terpanah diam hanya duduk dengan benangbenang puisi yang siap dimantrai waktu.


#puisimaret4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun