Â
saat malam belum matang
ia berjejak pada Tuhannya
bersama anginÂ
ia berayun
menyusuri kerumunanÂ
tempat berdiri panggung panggung rupa
Â
kantong lumutan berbau hitam
menjadi saudaranya
menerima pernak-pernik
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!