Mohon tunggu...
Christian Rinaldy Sukan
Christian Rinaldy Sukan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suara Keadilan Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menatap Masa Depan di Pendidikan Papua: Arah Kebijakan Presiden Prabowo untuk Mengatasi Ketertinggalan Pendidikan di Pedalaman Papua setelah 62 tahun

13 Januari 2025   09:39 Diperbarui: 13 Januari 2025   09:39 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/news/read/5770406/prabowo-pilih-kunjungan-kerja-perdana-ke-merauke-sebagai-presiden-ini-alasannya

Pendidikan di Papua telah menjadi salah satu isu yang terus-menerus mendapat perhatian dari berbagai kalangan, baik dari pemerintah pusat, masyarakat, maupun organisasi non-pemerintah. Meskipun Indonesia telah merdeka lebih dari enam dekade, masalah ketertinggalan pendidikan di pedalaman Papua masih belum kunjung teratasi. Kondisi ini mengundang pertanyaan besar mengenai keberhasilan kebijakan pendidikan nasional dan apa yang menjadi tantangan utama dalam penyelesaian masalah tersebut.

Dalam konteks ini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat memberikan arah kebijakan yang lebih konkret dan terfokus pada pengembangan pendidikan di wilayah Papua, khususnya di daerah-daerah terpencil yang selama ini menjadi tempat tinggal sebagian besar suku asli Papua. Mengingat bahwa sudah lebih dari 62 tahun Indonesia merdeka, masalah pendidikan di Papua tetap menjadi persoalan yang belum bisa diselesaikan secara menyeluruh.

1. Kondisi Pendidikan di Papua: Tantangan yang Belum Terselesaikan

Papua memiliki kondisi geografis yang sangat menantang. Akses transportasi yang terbatas, keterisolasian antar daerah, dan kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan sektor pendidikan. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sejumlah daerah di Papua masih kekurangan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, termasuk sekolah, guru yang berkualitas, dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.

Lebih parahnya lagi, banyak anak-anak di pedalaman Papua yang tidak dapat mengakses pendidikan dasar karena faktor jarak yang jauh antara rumah mereka dengan sekolah terdekat, dan banyak orang tua yang juga kesulitan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Di banyak wilayah, angka putus sekolah sangat tinggi, terutama di kalangan anak-anak perempuan yang harus membantu pekerjaan rumah tangga atau merawat keluarga. Inilah yang menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan oleh pemerintah.

2. Visi Presiden Prabowo: Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Merata

Sejak awal kampanye politiknya, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk Papua. Dalam beberapa pidato dan deklarasi kebijakan, Prabowo menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang merata, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) seperti Papua.

Visi Prabowo untuk Papua adalah menciptakan pendidikan yang inklusif dan aksesibel bagi semua anak di wilayah tersebut, tanpa terkecuali. Beliau menekankan pentingnya pengembangan pendidikan yang tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pendidikan formal, tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan lokal dan budaya masyarakat Papua.

3. Strategi Arah Kebijakan: Pendidikan yang Terjangkau dan Berkualitas

Dalam mengatasi ketertinggalan pendidikan di Papua, kebijakan yang akan diambil oleh Presiden Prabowo kemungkinan besar akan berfokus pada beberapa aspek kunci:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun