Mohon tunggu...
Christian Rinaldy Sukan
Christian Rinaldy Sukan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suara Keadilan Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Papua: Luka Lama Mencari Pengobatan

16 Mei 2024   07:52 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah cahaya remang senja, di tanah yang subur namun seringkali dilanda konflik, Papua menatap masa depannya dengan rasa harap yang tercampur luka lama yang belum sembuh. Sebagai salah satu provinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya dan alamnya yang memukau, Papua juga menjadi saksi bisu dari berbagai konflik yang terus menganga di permukaannya.Begitu banyak narasi yang tercipta ketika menyebutkan Papua. Mulai dari kekayaan alamnya yang melimpah, hingga kerapuhan situasi sosial-politik yang menjadi luka yang tak kunjung kering. Papua, seperti luka tua yang mencari pengobatan, terus berusaha menyembuhkan dirinya dari ingatan pahit masa lalu.

Pertikaian dan ketegangan antara pemerintah pusat dan sebagian masyarakat Papua telah menjadi luka lama yang menganga di benak banyak orang. Terlebih lagi, konflik ini telah merenggut nyawa, menghancurkan harapan, dan mengaburkan peluang bagi masa depan yang lebih cerah.

Namun, di balik luka-luka tersebut, terdapat kisah-kisah kekuatan dan keuletan yang patut diapresiasi. Banyak individu dan kelompok masyarakat di Papua yang berjuang tanpa lelah untuk mengobati luka-luka yang ada. Mereka membangun jembatan-jembatan perdamaian, merangkul perbedaan, dan memperjuangkan hak-hak mereka dengan gagah berani.

Papua bukan sekadar cerita tentang konflik dan penderitaan. Papua adalah tempat di mana harapan tetap hidup meskipun dalam bayang-bayang luka. Setiap anak yang berlari-lari di antara pepohonan, setiap senyum yang merekah di wajah-wajah mereka adalah saksi dari keinginan yang kuat untuk hidup dalam damai dan keadilan.

Pengobatan luka lama Papua tidak akan terjadi dalam semalam. Ia membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mengubah narasi menjadi lebih baik. Pemerintah pusat harus mendengarkan aspirasi masyarakat Papua, memberikan perlakuan yang adil, dan memastikan bahwa pembangunan yang terjadi di Papua memberikan manfaat yang merata bagi seluruh masyarakat.

Namun, tanggung jawab ini tidak hanya ada pada pemerintah pusat. Masyarakat Papua juga memiliki peran penting dalam proses pengobatan ini. Dengan membangun kerjasama, menghormati perbedaan, dan memperjuangkan hak-hak mereka secara damai, mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa Papua menuju masa depan yang lebih cerah.

Di ujung cahaya senja yang merona di ufuk Papua, tergambar harapan yang membara. Harapan untuk sebuah Papua yang damai, adil, dan sejahtera bagi semua anak bangsa. Dan di antara gemuruh ombak konflik, terdengar bisikan lembut: "Papua, luka lama mencari pengobatan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun