Mohon tunggu...
Christian posmadi
Christian posmadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangsentralan: Obat Mujarab atau Racun Ekonomi?

13 Oktober 2024   12:49 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebangsentralan, sebuah konsep yang mengusung sentralisasi kebijakan moneter dan fiskal di tangan lembaga tunggal, telah menjadi topik perdebatan sengit dalam dunia ekonomi. Bagi  pendukungnya melihatnya sebagai obat mujarab untuk menstabilkan ekonomi,dan sementara beberapa penentang menganggapnya sebagai racun yang menggerogoti kebebasan dan efisiensi pasar.

Kebangsentralan memungkinkan kontrol yang terpusat atas kebijakan moneter, seperti suku bunga dan jumlah uang beredar. Hal ini dapat membantu meredam inflasi, menjaga nilai mata uang, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil. Lembaga sentral dapat mengoordinasikan kebijakan fiskal dan moneter, sehingga menciptakan sinergi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan ekonomi.

Dalam kebangsentralan kita dapat mengurangi risiko sistemik, seperti krisis keuangan, dengan menyediakan lender of last resort dan mengawasi lembaga keuangan dan kurangnya fleksibilitas Kebijakan yang terpusat mungkin tidak sesuai dengan kondisi ekonomi yang beragam di berbagai wilayah. 

Kita tidak bisa menghindari Intervensi Pemerintah dalam Kebangsentralan dapat membuka peluang bagi intervensi pemerintah yang berlebihan dalam pasar, yang dapat menghambat inovasi dan efisiensi.

Kurangnya Akuntabilitas dalam lembaga sentral yang kuat dapat menjadi tidak akuntabel dan rentan terhadap korupsi.

 Kebangsentralan bukanlah solusi tunggal untuk semua masalah ekonomi. Keberhasilannya bergantung pada berbagai faktor, seperti struktur ekonomi, kualitas tata kelola, dan kemampuan lembaga sentral dalam menjalankan tugasnya. 

Kebangsentralan memiliki potensi untuk menjadi obat mujarab bagi ekonomi, tetapi juga memiliki risiko menjadi racun. Kunci keberhasilannya terletak pada penerapan yang bijaksana, akuntabilitas yang tinggi, dan fleksibilitas dalam merespon kondisi ekonomi yang inamis. 

Pentingnya di ingat ini hanya perspektif saya masih banyak perspektif orang yang berbeda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun