Mohon tunggu...
Christiano Jason Lemuel
Christiano Jason Lemuel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seminaris Tingkat 1 Seminari Menengah St. Petrus Kanisius Mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, Sekolah Calon Imam

12 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 12 Oktober 2024   09:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Hai semuanya nama saya adalah Christiano Jason Lemuel Wijaya, pada artikel ini saya akan menceritakan sedikit perjalanan saya berada di Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, apa motivasi saya dan untuk apa sih masuk Seminari Mertoyudan. Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan adalah tempat formatio bagi para gembala Gereja yang berkehendak untuk menjadi pelayan suci Kristus yang dengan gigih dan gembira mencintai Yesus Kristus, haus akan pengetahuan dan berhasrat besar untuk melayani. Seminari diambil dari kata "Seminarium" yang berarti tempat penyemaian benih, kenapa disebut seperti itu ? Karena Seminari diharapkan menjadi tempat pembenihan, di mana para calon imam yang berada di sini diibaratkan sebagai benih itu sendiri. Setiap calon imam yang berkeinginan untuk menjadi pelayan-Nya diharuskan memasuki tempat ini untuk berformasi agar kelak ia dapat menjadi pribadi yang matang dan layak bagi Kristus dan umatnya.

     Perjalanan saya memulai hidup panggilan sudah saya mulai semenjak kelas 5 SD, di kelas 5 saya sudah merasakan terpanggil untuk menjadi pelayan suci Allah. Walau panggilan saya selama itu sering redup saya akhirnya mendaftar ke Seminari Menengah Mertoyudan. Awalnya saya ragu apakah diri saya ini layak untuk menjadi pelayan-Nya, namun ternyata saya diberi kesempatan untuk diterima dan berproses di sekolah ini. Saya senang bahwa diri saya ternyata memang dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya, karena tidak semua orang yang berkeinginan untuk masuk ke sini dapat diterima.

     Saat saya memasuki Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, saya terkagum bahwa sekolah ini luas sekali bahkan luasnya mencapai 6 hektar. Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini juga lengkap sekali mulai dari lapangan bola, lapangan basket, gor yang luas sekali dan bisa dipakai untuk berbagai acara atau berolahraga dan masih banyak lagi. Seminari juga mempunyai Rumah Musik yang berisi peralatan musik yang lengkap dan tempat yang luas. Seminari mendorong agar murid-muridnya selama berada di sini untuk mempunyai berbagai skill mulai dari musik, olahraga, kemampuan memimpin dan berbicara. Awalnya saya juga ragu apakah saya bisa berrelasi dengan baik di seminari ini, namun ternyata di sini komunitas yang dimiliki oleh seminari sendiri sangat sehat dan membangun.

    Tempat ini mengajarkan saya banyak hal baru yang dapat membangun saya menjadi pribadi yang lebih baik, mulai dari cara menjadi pembicara yang baik, seorang pemimpin, pribadi yang berpikiran kritis dan masih banyak lagi hal-hal positif yang dapat mengarahkan saya menjadi seorang calon imam yang baik. Seminari sendiri memiliki perpustakaan yang sangat baik dengan berbagai macam buku yang lengkap, perpustakaan seminari juga pernah memenangkan perpustakaan terbaik di Jawa Tengah dengan tingkat literasi yang tinggi juga. Saya di sini bisa mengembangkan dan mengarahkan diri saya pada hal baik, entah dari segi rohani atau jasmani. Nah untuk informasi lebih lanjut mengenai seminari dapat ditemui di Seminarimertoyudan.sch.id semoga dengan membacanya artikel ini pembaca dapat terinspirasi dan membagikan inspirasinya dengan orang lain. Masuk ke seminari itu menyenangkan kok, jangan takut untuk menanggapi panggilan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun