Mohon tunggu...
christian adrianto
christian adrianto Mohon Tunggu... Konsultan - Motivator dan Trainer

Motivator, Trainer Sales dan Leadership. Telah memotivasi lebih dari 300.000 orang di berbagai kota di Indonesia. Telah mengajar ribuan kelas di 477 perusahaan besar di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kerja, omset dan penjualan selama lebih dari 15 tahun. Pernah diundang lebih dari 20 kali sebagai pembicara di manca negara seperti Sydney- Australia, Vietnam, Malaysia dan China. Telah diundang sebagai Narasumber di 9 Stasiun TV Nasional seperti KompasTV, MetroTV, TV One dll. Telah dipercaya 10 Kementerian Indonesia untuk memberikan training dan Motivasi. Penulis buku best seller "The Miracle Of Happiness" Mencintai dunia training dan Motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa yang Harus Dilakukan Seorang Leader?

10 Desember 2020   14:38 Diperbarui: 3 Februari 2021   11:03 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan  ia tanya, tanya, tanya, tanya lagi ...tanya terus sampai rasanya ngga selesai-selesai.

Kemudian setelah rasanya jutaan pertanyaan ia mendiagnosa saya bapak sakit migren, dan masalah anda ini. Ia kemudian menuliskan resep.

Saya tanya dokternya, udah gitu aja dok. Kapan dokter yakin bahwa dokter sudah mendiagnosa saya dengan akurat?

Dari pertama bapak cerita main trampolin di Malang. Tapi saya melatih diri saya untuk tidak mengambil keputusan dari asumsi saya, dan saya selalu memaksa diri saya untuk menanyakan 21 pertanyaan.

Dan saya tanya lagi, kenapa harus 21? Ia menatap saya dengan serius dan berkata, Karena 21 lebih banyak 1 daripada 20.

Jadi ketika anda mendiagnosa sesuatu tanyakan 21 pertanyaan.

Anda tdak bertanya untuk mengkonfirmasi asumsi anda. Anda bertanya hingga kelapisan terdalam untuk mendapatkan alasan kenapa sesuatu tidak berjalan dengan baik.

Sebagai Leader dengan gagah berani dan penuh kejujuran, diagnosa situasi organisasi anda saat ini yang sebenarnya dan kepemimpinan anda.

Belajar dari Kodak, Simon, CEO Kodak  mengatakan bahwa Kodak tidak gagal dalam beradaptasi di Era Digital. Buktinya Kodak menciptakan kamera digital pertama. Tapi kenapa Kodak gagal? Mereka gagal karena mereka tidak memahami kenapa mereka sukses. Mereka salah berpikir bahwa mereka ada dalam bisnis film atau foto, padahal mereka sebenarnya berada dalam bisnis memori (kenangan).

Orang yang paham HOW akan selalu mendapatkan pekerjaan. Orang yang paham WHY akan selalu menjadi bosnya. -- Ralph Waldo Emerson.

2. Discern Future Threats anda Opportunity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun