Mohon tunggu...
christiankurniawijaya
christiankurniawijaya Mohon Tunggu... Lainnya - tidak ada

Geladi Hominisasi Universitas Katolik Parahyangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengolah Diri Sebagai Warga Negara Terampil Berbahasa dan Berlogika

9 Desember 2022   03:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   03:16 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Misalnya pada kasus yang marak terjadi di negara kita, banyak sekali media yang lebih mementingkan rating, sehingga "oknum" menuliskan serta menyebarkan berita palsu (hoax), menggiring opini negatif yang dapat memecah persatuan bangsa, dan merekayasa suatu peristiwa. Sedangkan kemampuan menggunakan bahasa memiliki peran yang vital sebagai media komunikasi antar masyarakat Indonesia, kita berasal dari beragam serta beraneka suku dan ras yang berbeda dengan bahasa daerah yang beragam, namun bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa pemersatu bangsa sebagai satu kesatuan.

Manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti geladi Hominisasi diantaranya pembentukan karakter yang didasarkan pada Pancasila serta nilai dasar Spiritualitas dalam SINDU dan memahami identitas pribadi yang diolah dalam geladi diri sebagai bentuk latihan penyadaran bahwa saya merupakan manusia yang berakal budi (logis), bersosial (warga negara), serta bersimbol (bahasa Indonesia). Selain itu juga, geladi Hominisasi memberi manfaat dalam hal mengolah diri sebagai warga negara yang terampil dalam berbahasa dan berlogika. 

Melalui berbagai proses dinamika dalam geladi ini, saya secara tidak langsung berlatih dengan menggunakan keterampilan dalam berbahasa dan berlogika untuk mengasah kemampuan dan akal budi serta kemampuan dalam menyusun argumen. 

Dari tugas pra geladi Hominisasi, dapat menambah wawasan serta memahami lebih lanjut mengenai syair lagu kebangsaan Indonesia Raya, cara anak muda merawat Indonesia, tantangan bagi generasi muda, serta tindakan konkret yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tradisi/budaya, lingkungan, dan ketahanan pangan. 

Dari pelaksanaan geladi Hominisasi, saya dapat belajar menghargai keberagaman serta perbedaan dari bangsa Indonesia yang majemuk sehingga menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang unik, mempunyai ciri khas, dan memiliki identitas. 

Disamping itu juga, saya dapat belajar untuk memaknai dan menyadari pentingnya kesetaraan gender melalui pembahasan kelompok yang bertemakan "Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan". Melalui dinamika dalam kelompok, saya dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan softskill seperti melatih untuk berani berbicara di depan umum, mengambil keputusan dengan bijak, bekerja sama dalam tim, menerima serta menghargai perbedaan pendapat, menyampaikan pendapat atau pandangan pribadi, cara mengusulkan gagasan dari media kreatif, berpikir kritis dalam menghadapi suatu tantangan, dan menerima kritik maupun masukan untuk proses pertumbuhan serta perkembangan diri menuju pribadi yang humanum.

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan kemampuan yang secara singkat saya pelajari dalam geladi Hominisasi sepanjang perjalanan kuliah, diantaranya membiasakan diri untuk menerapkan kemampuan yang sudah dipelajari dan didapat melalui geladi melalui hal kecil selama perkuliahan berlangsung, aktif ambil bagian dengan mengikuti berbagai program kerja ataupun event yang diselenggarakan oleh universitas, beradaptasi dalam suatu kondisi yang tidak nyaman dalam memperdalam kemampuan yang dipelajari melalui perlombaan luar kampus yang diumumkan oleh universitas, dan konsisten dalam berlatih untuk memperdalam kemampuan yang didapat dengan mengikuti atau berpartisipasi aktif dalam forum yang disediakan oleh universitas. 

Dalam upaya meningkatkan kemampuan saya dalam berpikir, berbahasa, dan berlogika sebagai warga negara terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya mengubah pola pikir dengan selalu mempertanyakan mengenai suatu hal agar mendapatkan banyak informasi yang secara tidak langsung meningkatkan sensitifitas berpikir lebih dalam, membiasakan diri untuk bersosialisasi dengan orang lain agar dapat menambah wawasan serta memperluas perspektif mengenai suatu hal, memahami sudut pandang orang lain dengan mempelajari cara berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan untuk mengambil keputusan di setiap keadaan, melakukan aktivitas kreatif yang dapat melatih cara berpikir saya, berpikir secara matang sebelum mengambil atau memutuskan suatu keputusan agar dapat mempertimbangkan segala resiko serta meminimalisir kesalahan melalui proses analisa berpikir, dan berpikir secara objektif dalam mengambil sebuah keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun