Saat ini belanja di minimarket atau supermarket sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang di Indonesia. Di saat berbelanja, orang indonesia biasanya selalu minta kantong plastik agar memudahkan dalam membawa barang belanja yang dibeli. Bahkan pembeli baik yang membeli barang dalam jumlah banyak maupun pembeli yang membeli barang dalam jumlah sedikit selalu meminta kantung plastik untuk membawanya. Dan akhirnya peredaran kantong plastik di masyarakatpun semakin banyak pula.
           Kantung plastik yang beredar di masyarakat semakin lama semakin menumpuk dan tanpa kita sadari bahwa sebenarnya ada dampak negatif dari kantung plastik itu sendiri. Dampak negatif dari kantung plastik itu sendiri antara lain; menumpuk sampah yang ada dibumi. Hal ini dikarenakan kantung plastik itu sendiri baru bisa terurai dalam kurun waktu 10 – 20 tahun. Bayangkan jika satu orang di Indonesia menggunakan kantung plastik satu setiap hari maka sampah yang menumpuk di indonesia menjadi sangat banyak. Selain itu dampak yang ditimbulkan adalah banjir dan beberapa spesies hewan mati. Lagi-lagi hal ini disebabkan oleh masalah sampah kantung plastik. Sampah plastik yang tidak bisa terurai dalam waktu dekat biasanya akan menyumbat di saluran got maupun sungai dan hal itu bisa menyebabkan banjir. Hewan – hewan seperti ikanpun juga bisa mati karena sampah kantung plastik karena mengira bahwa kantung plastik adalah makannya.
           Pemerintah saat ini sudah mengambil langkah penting untuk menghadapi masalah ini yaitu dengan menentapkan harga untuk sebuah kantung plastik. Menurut pandangan saya ini merupakan langkah awal yang bagus agar masyarakat mulai sadar dan sedikit demi sedikit menggantikan pola penggunaan kantung plastik untuk membawa barang belanjaan dengan paper bag atau tas belanja. Meskipun ada yang pro maupun kontra terhadap kebijakan ini tetapi saya tetap mendukung pemerintah karena kebijakan ini bisa menyelamatkan generasi – generasi sekarang dan selanjutnya dari masalah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H