"O- Ok... makasih," ucap Nora terus mengambil roti yang Milan kasih.
"Balik ke kelas, jam pelajaran udah mau mulai," ujar Milan mengingatkan Nora bahwa istirahat mau selesai.
"Baiklah," Nora pun balik ke kelas dengan Milan menyusulnya dari belakang.
Mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Kelas sejarah pun telah mulai, pelajaran yang dari dulu kurang diminati oleh Milan karena membosankan. Membosankan sekali, kenapa mereka tidak menghilangkan saja pelajaran ini? Mending aku tidur saja pikir Milan yang lalu mengubah perhatiannya ke arah Nora yang sepertinya masih ketakutan karena tadi. Di saat itu juga Milan merasa sesuatu yang aneh di dadanya melihat Nora yang berdiam dengan kepala terus tunduk kebawah. Haruskah aku peduli dengannya? pikir Milan yang tidak ingin termasuk ke dalam masalah siswi tersebut terlalu dalam. Setelah beberapa menit kemudian guru sejarah yang sudah selesai menjelaskan materinya balik ke arah siswa-siswa.
"Baik, sekarang akan saya berikan tugas yang harus kalian kerjakan secara kelompok dengan satu orang lainnya," kata guru sejarah yang lalu menjelaskan apa saja yang perlu dikerjakan. Yang bener saja! Kenapa harus kerja kelompok sih?! Pikir Milan dengan rasa kesal karena dia tidak pernah suka dengan tugas kelompok.
"Sekarang kalian carilah satu teman untuk kerja kelompok ini," ucapan guru sejarah sebelum kembali duduk di meja guru. Milan pun bingung ingin kerja kelompok dengan siapa karena dia tahu bahwa dia sendiri juga yang akan mengerjakannya. Ia melihat ke arah Nora yang masih saja duduk tanpa kelompok. Milan pun menghela nafasnya, lalu akhirnya berjalan ke tempat Nora.
"Hei, mau satu kelompok tidak?" tanya Milan.
"Apa?" ucap Nora yang lalu menghadap ke atas melihat Milan dengan rasa kebingungan.
"Tugas kelompok mau tidak?" tanya Milan lagi.
"Kamu beneran ingin sekelompok denganku?" tanya Nora balik.
"Kalau kamu gak mau yaudah," jawab Milan.